Setidaknya lebih dari 3.200 keluhan tentang produk yang diterima oleh Otoritas Keamanan Pangan Irlandia tahun lalu. Mulai dari makanan yang dijual di restoran, hingga wine yang telah terkontaminasi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga 220 keluhan tentang salahnya informasi sebuah produk makanan, keluhan ini meningkat sekitar 17% dari tahun 2015. Sementara tingkat keracunan makanan terus meningkat hingga 45%.
Kontaminasi makanan, hingga penemuan benda asing seperti pecahan beling, helai rambut, serangga, menjadi keluhan yang paling sering dilaporkan. Seperti seekor serangga hidup ditemukan dalam dessert kemasan, rambut hitam panjang ditemukan dalam saus bawang putih, dan kuku manusia ditemukan di dalam makanan takeaway, dan sebatang puntung rokok ditemukan dalam kemasan keripik.
![]() |
Keluhan juga berlanjut pada kebersihan sebuah restoran, lebih dari 860 keluhan, menjelaskan tentang standar kebersihan restoran yang buruk, merujuk ke toilet yang kotor, tikus yang berlalu-lalang, mejayang kotor, dan staf restoran yang tidak mencuci tangan mereka setelah bersin sebelum menyiapkan makanan.
Semua laporan ini ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak yang berwenang. Profesor Michael Gibney, selaku ketua otoritas pangan Irlandia, mengatakan bahwa mereka menyambut baik semua keluhan tersebut, karena mereka tidak bisa mengawasi satu-satu.
![]() |
"Oleh karena itu, kami mengandalkan kesadaran konsumen untuk memberi tahu kami jika mereka mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan saat membeli atau mengkonsumsi makanan." tuturnya.
Hampir 370 surat peringatan dikeluarkan oleh pihak otoritas kepada produsen dan pelaku bisnis makanan pada tahun lalu. Untuk menghindari hal itu, masyarakat dianjurkan mengurangi konsumsi produk makanan dari luar maupun restoran. Selain kebersihannya yang belum tentu terjaga, tapi kandungan nutrisi makanannya pun belum tentu sehat. (msa/odi)