Berbicara soal makanan pedas, orang Indonesia memang tak pernah absen untuk menikmatinya. Banyak orang yang jika tak makan pedas, rasanya kurang sedap. Bahkan, bagi penggila makanan pedas, mereka akan menambahkan banyak cabai rawit ke dalam makanannya. Tak tanggung-tanggung, puluhan cabai ditambahkan!
Baca juga: Pedas Menantang! Mie Ayam Komplet dengan Campuran 30 Cabai Rawit Uleg
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika dilihat dari sisi gizi , makanan pedas tidak ada pengaruhnya pada kesehatan secara langsung. "Namun biasanya makanan yang pedas itu, rasanya juga asin dan membuat nafsu makan bertambah. Sehingga bisa menyebabkan overating," tutur Leona Victoria, selaku ahli gizi.
Ibu dua anak ini juga menambahkan bahwa terlalu banyak makan pedas secara langsung dapat menganggu keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan.
Konsumsi cabai rawit dapat membuat mulut hingga perut terasa panas. Nah, susu sering jadi penolongnya karena dinilai dapat menghilangkan sensasi rasa pedas. Benarkah?
![]() |
"Iya benar susu bisa membantu kurangi sensasi rasa pedas," jelasnya. Menurut Victoria, capsaicin ini larut dengan lemak. Dan di dalam susu terdapat casein dan juga protein yang bisa merekat pada capsaicin sehingga capsaicin tersebut tidak menempel di lidah kita.
Walaupun begitu, untuk penderita maag sebaiknya harus hati-hati dengan makanan pedas. "Setiap orang memiliki batas sensitifitas masing-masing. Ada yang jika sedang tidak kambung maagnya, makan pedas tak masalah. Akan tetapi ada juga yang bisa picu maag karena pedas. Jadi kembali ke diri masing-masing," tutup Victoria.
Baca juga: Konsumsi 5 Minuman Ini untuk Redakan Panas di Mulut Setelah Makan Pedas (lus/odi)