Saat makanan dikunyah akan terjadi proses pemecahan potongan makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Selanjutnya akan diproses oleh sistem pencernaan lebih lanjut. Dengan bantuan air liur, partikel makanan kecil ini akan melewati perut. Dengan demikian mulut bertindak sebagai inisiator utama untuk proses pencernaan makanan ini.
![]() |
Menurut buku 'Diet and Nutrition'- A Holistic Approach by Rudolph Ballentine, disebutkan bahwa mulut bukan sekedar pembukaan ke saluran pencernaan tetapi merupakan bagian sangat penting dari proses pencernaan. Banyak orang yang mengabaikan pentingnya mengunyah. Padahal enzim pencernaan tidak mampu untuk memecah partikel makanan seefisien gigi dan air liur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Dia 5 Alasan Perlunya Mengunyah Makanan Berulang Kali
![]() |
Ia menyebutkan mengunyah dengan benar dapat membantu turunkan berat badan. Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal rasa kenyang. Jadi, jika seseorang mengunyah makanan dengan cepat maka mungkin cenderung akan makan berlebihan.
Mereka akan terus makan karena mengira dirinya masih lapar. Mengunyah makanan dengan benar bisa memastikan waktu memroses makanan menjadi halus cukup, sehingga terhindar dari konsumsi makanan berlebih.
Baca juga: Mengunyah Makanan 35 Kali Bisa Dukung Penurunan Berat Badan
Teori 32 kali mengunyah pertama kali dicetuskan oleh Horace Flecter, seorang ahli diet yang memproklamirkan dirinya sendiri pada tahun 1800-an. Ia melakukan suatu eksperimen yang menggambarkan pentingnya mengunyah secara menyeluruh.
Menurut Fletcher, mengunyah 32 kali dikaitkan dengan jumlah gigi, Mengunyah hingga 32 kali juga dapat mengubah makanan menjadi zat mirip cairan sehingga ideal untuk ditelan.
Meskipun jumlah ini hanya untuk menekankan pentingnya mengunyah ke dalam ingatan kita. Faktanya proses mengunyah memiliki beberapa manfaat nutrisi, biologi dan kesehatan. īŋŧ (lus/odi)