Banyak orang menganggap bintik cokelat pada kulit pisang adalah jamur. Sehingga pisang berujung tak dimakan dan dibuang. Namun hal ini rupanya tidak benar, ahli gizi Shona Wilkinson memberi penjelasannya pada Express (5/3).
"Tidak ada bukti bahwa (konsumsi) buah berbintik berbahaya untuk kesehatan. Anda mungkin mau membuang bagian bintiknya untuk kepentingan tampilan tapi hanya sedikit risiko kesehatan jika Anda memakannya," ujar Shona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Shona, kulit pisang bisa berbintik karena semakin masak. "Ini karena berbagai senyawa kimia dalam buah teroksidasi. Pada dasarnya, dinding dan membran sel yang terkandung pada buah pecah. Karenanya oksigen bisa masuk dan membuat bintik-bintik hitam muncul pada kulit buah," tambah Shona.
Meski begitu, ia menekankan pisang yang sudah berbintik lebih rentan terhadap infeksi. "Satu-satunya yang perlu dikhawatirkan adalah saat patogen seperti salmonella atau E coli tumbuh. Tetapi ini sangat jarang," ujarnya.
![]() |
Shona menambahkan agar lebih berhati-hati jika buah mengandung jamur sungguhan yang lebih berpotensi membahayakan kesehatan.
"Hindari konsumsi buah yang mengandung banyak jamur. Ini ditandai saat Anda tidak bisa melihat bentuk aslinya. Terlebih jika buah diperuntukkan bagi anak dan lansia," pungkas Shona.
(adr/odi)