Gara-gara Kurang Tidur, Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak Bisa Berlebihan

Gara-gara Kurang Tidur, Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak Bisa Berlebihan

Lusiana Mustinda - detikFood
Kamis, 08 Des 2016 19:30 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Apakah Anda sulit untuk menghindari konsumsi makanan manis dan gorengan? Kurang tidur mungkin bisa jadi penyebabnya.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Rapid Eye Movement (REM) bisa menyebabkan peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat, khususnya sukrosa dan lemak. REM merupakan fase dimana mimpi biasanya terjadi dan ditandai dengan gerakan acak mata.

Gara-gara Kurang Tidur, Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak Bisa BerlebihanFoto: iStock


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kristopher McEown dari University of Tsukuba di Jepang mengatakan bahwa medial prefrontal cortex, daerah otak yang berfungsi untuk berpikir mungkin memainkan peran langsung dalam mengendalikan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan berat. Selain itu, makanan dengan tinggi kadar glukosa juga meningkat ketika seseorang kurang tidur.

Peneliti menggunakan metode baru untuk menghasilkan tikus ini mengalami REM bersama dengan teknik kimia genetik untuk memblokir neuron korteks prefrontal dari perilaku mereka.

Gara-gara Kurang Tidur, Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak Bisa BerlebihanFoto: iStock


Dengan memblokir neuron ini dapat mengembalikan efek REM pada konsumsi sukrosa sementara tidak pada konsumsi lemak. Korteks prefrontal berperan dalam menilai palatabilitas makanan melalui rasa, bau dan tekstur.

Dalam Journal eLife, para peneliti juga mencatat bahwa, orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki peningkatan aktivitas di korteks prefrontal saat terkena makanan berkalori tinggi. (msa/odi)

Hide Ads