Zat aditif ditambahkan terutama untuk menghemat biaya dan membuat konsumen ketagihan. Meskipun tak membuat tubuh jadi gendut, bahan kimia dalam makanan tetap saja tidak sehat. Menurut ulasan mensfitness.com (8/10/16), bahan-bahan aditif ini sering dipakai dalam makanan.
1. Minyak terhidrogenasi tidak sempurna
Foto: GettyImages/Shutterstock/Thinkstock
|
Produk dengan kandungan lemak trans kurang dari 0,5g per sajian dapat berlabel "bebas lemak trans". Minyak terhidrogenasi sepenuhnya tidak mengandung lemak trans. Hindari lemak trans seperti dalam margarin, minyak sayur, kerupuk, kue, roti dan keripik.
2. Sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS)
Foto: GettyImages/Shutterstock/Thinkstock
|
3. MSG
Foto: GettyImages/Shutterstock/Thinkstock
|
4. BHA (Butylated Hydroxyanisole) dan BHT (Butylated Hydroxytoluene)
Foto: GettyImages/Shutterstock/Thinkstock
|
Aditif ini berdampak negatif terhadap pola tidur dan nafsu makan, kerusakan hati dan ginjal, rambut rontok, masalah perilaku, dan kanker.
5. Sodium nitrat dan nitrit
Foto: GettyImages/Shutterstock/Thinkstock
|
Halaman 2 dari 6