Bahan-bahan Aditif Ini Biasa Ditambahkan Dalam Bakso

Ulasan Khusus: Bakso

Bahan-bahan Aditif Ini Biasa Ditambahkan Dalam Bakso

- detikFood
Selasa, 30 Apr 2013 13:04 WIB
 Bahan-bahan Aditif Ini Biasa Ditambahkan Dalam Bakso
Foto: Detikfood
Jakarta - Tambahan bahan kimia dalam bakso mengundang silang pendapat. Boraks dan formalin merupakan bahan nonpangan yang tidak diperbolehkan ditambahkan dalam bakso. Namun, produsen bakso juga memakai bahan aditif pangan.

Pemakaian bahan aditif pangan dipakai agar bakso jadi kenyal, lebih kesat, atau sedikit cerah warnanya. Penambahannya pun tidak bisa sembarangan, ada beberapa anjuran pemakaian yang dinilai aman, seperti bahan-bahan ini.

1. STPP

Foto: pacifex.en.ec21
Sodium Tri Poli Phosfat (STPP) berfungsi sebagai pengenyal bakso dan jumlah pemakaiannya tidak boleh lebih dari 0,75% dari total daging yang digunakan. Jadi untuk mengolah 1 kg daging pemakaian STPP maksimal adalah 7,5 gram.

2. Karagen

Foto: cotton indo sejahtera. indonetwork
Karagen terbuaat dari tepung rumput laut yang dapat juga berfungsi sebagai pengenyal bakso, memaksimalkan daya serap air pada adonan, dan mengikat kadar protein dalam daging. Jumlah pemakaian yang dianjurkan 2 persen dari total daging.

3. Natrium benzoat

Foto: Jessica Bay
Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda dan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme. Kadar penggunaan asam benzoat yang diijinkan adalah 0.1 g/kg untuk makanan.

4. Titanium Oksida

Foto: ashilles-expert
Bakso sapi asli mempunyai warna abu-abu gelap yang terkadang tidak sedap dipandang. Karena itu banyak produsen yang menggunakan tambahan pemutih supaya warna bakso terlihat lebih cerah.
Halaman 2 dari 5
(fit/odi)

Hide Ads