Di Indonesia, makanan yang diproses dengan cara digoreng banyak penggemarnya. Tak hanya enak, gorengan juga memiliki tekstur renyah yang bisa membuat ketagihan.
Meskipun uang belanja lebih hemat, namun minyak yang dipanaskan berkali-kali dapat menyebabkan nutrisi dari makanan akan berkurang, bahkan sebabkan penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses pemanasan yang berlebihan dapat menghasilkan titik asap yang tinggi dan minyak bisa berganti menjadi lemak jenuh. Selain itu, kandungan protein yang ada dalam bahan makanan juga akan berkurang jika minyak yang digunakan untuk menggoreng sangat panas (hingga berasap).
Minyak yang dipanaskan lebih dari delapan jam juga bisa merubah struktur menjadi berasap dengan warna yang lebih gelap kehitaman.
2. Satu kali pakai
Dengan adanya proses pemanasan, menjadi alasan minyak kelapa sawit perlu hanya digunakan sekali pakai. Minyak goreng sebaiknya digunakan satu kali saja dengan suhu dibawah 120 derajat celcius.
![]() |
Agar minyak tetap berkualitas baik, sebaiknya simpan dalam tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung dan simpan dalam wadah tertutup.
Jika terpaksa menggunakan lebih sekali, sebaiknya jangan lebih dari tiga kali. Pastikan minyak sisa dari menggoreng didinginkan kemudian dipindahkan ke dalam wadah kedap udara melalui saringan kain tipis agar partikel makanan dalam minyak tidak tercampur jadi satu karena bisa membuat minyak cepat rusak.
Selain itu, periksa warna serta kepekatan minyak sebelum digunakan kembali. Minyak yang sudah alami kerusakan memiliki ciri-ciri fisik seperti berwarna kecokelatan, berbau tengik, kental, berbusa, dan memiliki kadar asam lemak bebas yang tinggi. (lus/odi)