Ini Pentingnya Anda Memahami Fakta Dibalik Mitos Populer Soal Gula

Ini Pentingnya Anda Memahami Fakta Dibalik Mitos Populer Soal Gula

Aisyah Kamalia - detikFood
Senin, 19 Sep 2016 15:44 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Gula sering disebut sebagai penyebab utama obesitas. Namun, bisa juga karena anggapan keliru soal konsumsi gula.

Ketakutan akan kenaikan kadar gula darah membuat orang beralih ke pemanis alami. Tetapi pemanis inipun belum tentu menyehatkan.

Situs delish.com (16/9/16), menyebutkan beberapa anggapan populer soal gula yang masih dipercaya masyarakat hingga kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Gula adalah racun
Menurut profesor nutrisi dari New York University, Marion Nestle, PhD, dalam editorial di jurnal medis JAMA Medicine, banyak sekali perusahaan makanan yang sengaja memanipulasi penelitian guna menguntungkan perusahaan. Ia mengatakan bahwa gula bukanlah satu hal yang harus ditakuti."Saya suka gula dan jangan khawatir selama masih dikonsumsi dalam batas yang wajar," ujarnya. Sesuai himbauan dari FDA sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 50 gram atau 12,5 sendok teh gula per harinya, atau setara dengan satu botol soda 500 ml.

2. Gula penyebab penyakit dan bikin gemuk


Bukan gula yang jadi masalah saat mengonsumsi makanan manis. Namun banyaknya kalori yang ditambahkan pada produk oleh kebanyakan industri makanan.

Secara alami, orang-orang menyukai makanan tinggi kalori dan manis. Celakanya, kalori yang diasup dari makanan manis tidak akan membuat kenyang sehingga membuat Anda mengonsumsinya dengan jumlah berlebih. Hal ini jadi penyebab kesulitan untuk menjaga berat badan.

3. Pemanis alami lebih baik dari gula buatan


Menurut Marion Nestle, semua gula termasuk gula alami seperti agave, madu, dan sirup maple berefek sama pada tubuh seperti gula putih atau sirup jagung tinggi fruktosa.

Penelitian terbaru mengaitkan fruktosa (gula buah) dengan perubahan hormon yang bisa menyebabkan orang makan secara berlebihan, sehingga sulit untuk mengontrol berat badan. Akibatnya timbul masalah kesehatan.

4. Gula berbahaya buat peminum soda
Selama dikonsumsi dalam batas wajar, soda tak perlu dihindari. Minuman soda merupakan salah satu sumber utama gula dalam pola makan masyarakat Amerika Serikat. Minum satu botol soda (500 ml) cukup untuk memenuhi kebutuhan gula harian. Dibalik itu, soda bukanlah satu-satunya minuman yang tinggi gula. Masih ada cocktail, granola, yogurt, atau kue lainnya juga mengandung gula lebih banyak dibandingkan permen.

5. Minuman bebas gula lebih sehat

Minuman bebas gula menggunakan pemanis buatan bebas kalori untuk mengurangi jumlah kalori pada produk. Meskipun orang yang dalam program penurunan berat badan cenderung memilih minuman bebas gula, pada nyatanya menurut label tersebut tidak memberikan dampak apapun pada penurunan berat badan.

Selain itu, gula juga lebih aman dikonsumsi. 'Saya lebih suka gula dibanding pemanis buatan karena kita tahu apa yang terjadi pada gula dalam tubuh, dan apa yang terjadi dengan pemanis buatan kurang jelas," ungkapnya.

6. Jus buah tidak termasuk minuman manis


Jus buah memang sehat, mengenyangkan, dan nikmat. Tetapi glukosa maupun fruktosa mengalami proses metabolis yang sama, tidak peduli darimana berasal.

Jus buah mengandung banyak gula, yang hanya boleh dikonsumsi dengan jumlah kecil. Sekalipun gula pada jus buah telah diimbangi dengan vitamin, mineral dan serat

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads