Tujuan dari pelayanan gizi kepada pasien rawat inap adalah untuk memperoleh asupan makanan sesuai dengan kondisi kesehatan. Tujuannya untuk mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
"Cara menentukan diet pasien biasanya ada dua. Pertama diet ditentukan oleh dokter DPJP (dokter penanggung jawab pasien) dan yang kedua ditentukan berdasarkan kondisi pasien," tutur dr Elia Indrianingsih, Sp.Gk, selaku dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital BSD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pasien masuk ke ruang perawatan kemudian menjalani screening dan dokter akan memberikan penetapan diet, misalnya diabetes melitus lunak tim 1500 Kkal. Jika diperlukan konsultasi baru ke dokter gizi atau melalui screening yang ditentukan ahli gizi," jelas wanita ramah ini.
Penentuan menu di beberapa rumah sakit juga hampir sama. Tidak jauh berbeda dengan Eka Hospital BSD, di Mayapada Hospital Lebak Bulus, pasien yang masuk akan dilakukan screening atau anamnesis oleh AGRS (ahli gizi rumah sakit).
"Pada saat anamnesis, pasien akan ditanya mengenai kebiasaan makan, terapi diet sebelum dirawat, sejarah penyakit serta kebiasaan olahraga. Dan akan dikondisikan dengan terapi diet yang diberikan oleh instruksi dokter. Setelah instruksi itu masuk kemudian akan diterima oleh ahli gizi dan akan dihitung kebutuhan nutrisinya sesuai dengan terapi yang diberikan oleh dokter," jelas Rini Siti Haerani, S.Gz, ahli gizi Mayapada Hospital Lebak Bulus.
![]() |
Setelah itu tim gizi akan melakukan perencanaan makan dengan pembagian waktu makan dalam sehari. Menunya disiapkan sesuai dengan kondisi penyakitnya. Dalam proses ini, pasien yang akan dirawat dihitung berat badan dan tinggi badan untuk kemudian dihitung kebutuhan kalorinya.
Agar menu tidak tertukar antara satu pasien dengan pasien lainnya tentu pihak rumah sakit punya cara khusus. Setelah ditentukan jenis diet sesuai dengan penyakitnya kemudian dokter akan membuat form tersendiri untuk pasien.
"Form ini akan sampai ke dapur dan diinput oleh ahli gizi yang bertugas sehingga muncul suatu daftar semua pasien di rumah sakit beserta jenis dietnya apa, bentuknya dan jumlah kalorinya," jelas dr Dewi Anggraini, Kepala Departemen Gizi Siloam Hospital Kebon Jeruk.
Dari daftar tersebut nantinya akan dibuat order sheet untuk chef. Jadi chef akan membuat makanan sesuai dengan kebutuhan serta jumlah pasien dan tiap makanan diberikan label sesuai dengan nama pasien, jenis diet dan kelas.
![]() |
Berbeda dengan rumah sakit umum, di rumah sakit khusus ibu dan anak biasanya tidak ada menu khusus untuk pasien kelompok penyakit.
"Karena ini RSIA jadi pasiennya hanya ibu dan anak. Untuk ibu yang mau melahirkan, sebenarnya kan sehat jadi tidak ada pantangan tertentu. Bisa makan menu apapun, tetapi rumah sakit menyediakan makanan dalam versi yang lebih sehat," ujar Armina Immawati, S.Gz selaku Penanggung Jawab Unit Gizi RSIA Bunda. (lus/odi)




KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN