Studi terbaru oleh NYU Langone Medical Center telah menemukan bahwa mayoritas produk makanan dan minuman yang dibintangi oleh selebriti tidaklah sehat. Sehingga iklan ini berkontribusi terhadap kenaikan obesitas pada anak dan remaja.
Dilansir dalam Star2 (07/06), tim analisis gizi memeriksa puluhan iklan termasuk televisi, majalah dan radio pada tahun 2000 dan 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Popularitas para bintang di dunia musik dan kepopuleran mereka diidentifikasi dengan menggunakan Billboard Magazine "Hot 100" lagu-lagu dari tahun 2013 dan 2014 serta dengan meninjau pemenang Teen Choice Award.
Tim juga melihat jumlah penayangan video YouTube para selebriti yang terkait dengan promosi makanan dan minuman non alkohol.
Data menunjukkan bahwa 65 dari 163 bintang pop termasuk Beyonce, Calvin Harris, One Direction, Justin Timberlake dan Britney Spears diidentifikasi terkait dengan 57 merek makanan dan minuman yang berbeda.
Kemudian diteliti nilai gizi produk makanannya, dan ditemukan bahwa 21 dari 26 produk makanan yang di 'endorse' adalah 81 persen produk makanan yang dianggap "gizi rendah".
![]() |
Selain makanan, nilai gizi dari minuman ditentukan dengan melihat kalori dari gula tambahan. Tim menemukan bahwa dari 69 minuman, 49 (71 persen) yang buat dengan tambahan gula.
"Selebriti harus menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan dan mendorong pilihan makan sehat," tutur Alysa N. Miiller, salah satu penulis studi.
Sehingga kepopuleran selebriti di kalangan remaja perlu di manfaatkan secara positif. Agar angka obesitas menurun dan para remaja bisa lebih mudah untuk diajak jalankan hidup sehat.
(adr/odi)