Dengan 'Virtual Dining' Anda Bisa Makan Enak Tanpa Kalori

Dengan 'Virtual Dining' Anda Bisa Makan Enak Tanpa Kalori

Ellia Avrizella Quenda - detikFood
Jumat, 29 Apr 2016 09:54 WIB
Foto: kokiri lab
Jakarta - Banyak orang suka makan enak tetapi takut gemuk. Inovasi yang bisa disebut sebagai bersantap di masa depan ini memadukan molecular gastronomy, augmented reality dan alga multi tekstur.

Menurut Huffingtonpost (27/04), para peneliti Project Nourished telah menemukan cara untuk menggabungkan rasa, perasaan dan bau makanan. Memakai atomizers, virtual reality headsets dan alat pengunyah, sebuah kaca sensor, alat khusus dan printer 3 D kubus makanan.

Tujuan pemakaian alat ini untuk memanipulasi pikirian dan pencecap menjadi pengalaman yang berbeda sama sekali dengan kegiatan makan sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Beberapa alat yang diipakai punya fungsi berbeda. Virtual reality headset dengan simulasi 3D. Aromatic diffuser berfungsi menyebarkan bau yang beraroma kuat yang mengandalkan indera penciuman.

Bone conduction transducer, alat yang dapat mengasilkan suara mengunyah dan getaran pada rahang dan kuping bagian dalam. Sedangkan Gyroscopic utensil, alat yang dapat memanipulasi makanan baik secara virtual maupun bentuk fisiknya.

3D printed food, terbuat dari ganggang laut untuk menambah rasa dan tekstur makanan. Virtual cocktail glass, dapat mengekspresikan mabuk tanpa perlu mengonsumsi alkohol. Adapula cara untuk bisa merasakan serta mencium bau makanan dengan menggunakan atomizers.

Keseluruhan dari alat ini memiliki tujuan agar seseorang dapat mengelabui pikirannya seolah-olah seperti mereka sedang benar-benar makan dan mengunyah. Ganggang laut juga bisa dimasukkan vitamin dan nutrisi untuk kesehatan.



Menurut CEO Jinsoo An, rancangan inovatif ini berawal dari rasa frustasinya karena dirinya sangat peka gluten dan kedelai yang tinggi.

Jinsoo An juga ingin membantu orang-orang yang sedang berjuang dalam menurunkan bobot tubuhnya agar bisa hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit diabetes dan alergi makanan. Dengan cara ini, mereka dapat menikmati sajian makanan lezat yang mungkin secara langsung tidak bisa mereka makan. (msa/odi)

Hide Ads