Mentega yang dijual di pasaran makin beragam. Ada mentega dari susu sapi organik, susu sapi yang diberi pakan rumput, dan sapi dengan pakan bijian. Tentunya akan membuat rasa mentega jadi makin unik.
Meskipun enak mentega banyak dihindari orang karena dianggap memberi asupan lemak yang memicu kenaikan berat badan. Benarkah demikian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap 100 gram mentega mengandung 742 kkal energi, 0.6 g protein, 81 g lemak, dan 15 mg kalsium untuk memenuhi kebutuhan tubuh harian.
Selain itu, mentega juga mengandung Conjugated Linoleic Acid (CLA) yang merupakan salah satu sumber asam lemak yang baik. Asam lemak ini berperan penting dalam sistem metabolisme sehingga mampu menurunkan berat badan.
Mentega juga disebut-sebut sebagai pemicu kenaikan kolesterol daran dan penyakit kardiovaskular. Ini karena tahun 1956 America Heart Association menyebutkan bahwa makanan tinggi lemak hewani bisa memicu penyakit jantung koroner.
Karenanya orang menemukan formula margarin dan mulai memakai margarin sebagai lemak yang lebih sehat karena dari bahan nabati. Sejak tahun 1970 konsumsi lemak hewani di Amerika merosot tajam. Meskipun demikian penderita penyakit jantung, obesitas dan diabetes juga naik tajam.
Padahal sebenarnya, mentega mengandung protein susu dan kaya nutrisi. Kandungan vitamin yang ada di dalam mentega adalah itamin A, D, E, dan K2. Berbagai mineral yang terkandung dalam mentega, meliputi kromium, tembaga, seng, yodium serta selenium. Mentega memang terdiri dari lemak, namun tidak semua lemak itu berbahaya bagi kesehatan.
Dave Asprey menyarankan bagi anda yang ingin melakukan diet, coba kombinasikan kopi dengan mentega untuk menurunkan berat badan. Rasanya lebih creamy dan kaya nutrisi.
Jika ada, ia menyarankan mengganti mentega dengan ghee yang banyak dikonsumsi orang India karena lebih gurih, kaya nutrisi dan bebas lemak.
(adr/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN