Roti umumnya dibuat dengan tepung berkarbohidrat, namun cloud bread berbeda karena dibuat tanpa tepung. Bahan-bahan pembuatannya hanya telur, cream cheese, cream of tartar, dan madu. Meski begitu, teksturnya tetap lembut membal dan terasa manis layaknya roti.
"Cloud bread adalah alternatif roti tinggi protein," ujar ahli gizi Edwina Clark kepada Womens Health Magazine (02/02). Tiap bundar roti ini hanya mengandung 1 gram karbohidrat dan setengah jumlah kalori roti biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ahli gizi Deborah Malkoff-Cohen menyoroti sifat cloud bread yang serba guna. "Roti ini bisa dibekukan dan dipanggang. Jika suka bereksperimen, cloud bread bisa ditambahkan aneka rempah dan biji-bijian agar rasanya makin enak," ujar Malkoff-Cohen.
Clark meluruskan cloud bread memang rendah karbohidrat sehingga sangat baik untuk mereka yang membatasi asupan karbo secara ketat. Namun hal ini juga berpotensi merugikan kesehatan.
"Karbohidrat menjadi bahan bakar otak, membuat otot bekerja, dan sangat penting dikonsumsi sebelum dan setelah olahraga. Jika Anda berencana mengganti konsumsi roti gandum dengan cloud bread, pastikan juga mengonsumsi karbohidrat dalam bentuk lain seperti buah, sereal tinggi serat, dan quinoa sebelum dan setelah berolahraga. Ini dilakukan untuk mencegah kelelahan," jelas Clark.
Nutrisi penting lain yang tidak ada dalam cloud bread adalah serat. Clark menambahkan, "Saat Anda benar-benar memutuskan beralih ke cloud bread, jangan lupa mengonsumsi serat dari buah, sayur, dan biji-bijian lainnya."
Menurut Malkoff-Cohen, pencinta roti tidak menganggap cloud bread sebagai pengganti. Tetapi bagi orang-orang yang menerapkan diet bebas gandum atau memang ingin membatasi asupan karbo, cloud bread adalah pilihan kedua terbaik.
"Sama seperti semua pengganti, selalu ada tempat untuk bahan pengganti dalam diet seseorang. Asalkan seseorang mengasup sisa kebutuhan nutrisi hariannya dengan makanan padat nutrisi seperti buah dan sayur," pungkas Malkoff-Cohen.
(tan/odi)