Konsumsi Makanan Sehat Justru Bisa Memicu Orang Makan Berlebihan

Konsumsi Makanan Sehat Justru Bisa Memicu Orang Makan Berlebihan

Christina Ambarrita - detikFood
Senin, 04 Jan 2016 16:14 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Awal tahun baru selalu diikuti dengan resolusi penurunan berat badan. Makanan sehat jadi primadona. Sebaiknya berhati-hati, konsumsi makanan sehat ini justru membuat tubuh melar.​

Menurut Journal of the Association for Consumer Research, para peneliti menemukan
​fakta menarik. ​​O​rang yang sengaja mengonsumsi makanan tertentu yang dianggap ​sehat​ agar lebih sehat,​ justru​ konsumsi​nya​ terhadap makanan tersebut cenderung lebih banyak.

Hal ini diteliti berdasarkan studi yang dilakukan Jacob Suher dan koleganya dari University of Texas-Austin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

​Alasan mereka mengonsumsi makanan ​sehat​ dalam jumlah lebih banyak adalah karena ​makanan tersebut dianggap kurang mengenyangkan dibandingkan konsumsi makanan tidak sehat. ​

​Seperti dilansir medicalnewstoday (2/12016),penelitian ini dilakukan melalui tiga eksperimen. Masing-masing terdiri dari tiga grup partisipan. Pertama-tama, sebuah tim terdiri dari 50 mahasiswa diminta untuk melengkapi Implicit Association Test. Tes ini untuk menilai apakah mereka lebih memilih makanan sehat untuk mengisi perut dibandingkan dengan makanan yang kurang bergizi.



Selanjutnya para peneliti meminta 40 lulusan mahasiswa mengonsumsi ​biskuit​​. Satu jenis biskuit​ disajikan dengan kemasan yang menampilkan informasi nutrisi. Satu jenis ​biskuit​ ​sehat​, dan yang lainnya mewakili jenis yang kurang bergizi.

Setelah mengonsumsi biskuit tersebut, para partisipan diminta untuk melaporkan tingkat rasa lapar masing-masing.

​E​ksperimen ketiga sifatnya lebih nyata​. ​​E​ksperimen ini melibatkan 72 mahasiswa​ untuk mencari ​persepsi soal makanan sehat sebelum dan selama nonton film.​ Dalam eksperimen sederhana ini, peneliti men​emukan jika persepsi akan makanan sehat ​mempengaruhi jumlah konsumsi makanan saat film berlangsung.

Dalam eksperimen ​biskuit ini​ peneliti menemukan jika partisipan yang mengonsumsi ​biskuit sehat ​memiliki tingkat rasa lapar yang lebih besar setelah mengonsumsinya​. D​ibanding dengan mereka yang mengonsum​s​i ​biskuit​ yang​ ​kurang bergizi.

Sedangkan dalam eksperimen ketiga yang dilakukan dengan sampel makanan sehat​ dan makanan kurang bergizi, tim peneliti menemukan jika partisipan cenderung memesan makanan dengan label ‘​sehat​’ dalam porsi yang lebih besar sebelum menonton film dan memakannya selama film berlangsung.



Menariknya, meski setiap orang awalnya ​tidak terlalu percaya dengan teori ‘makanan yang kurang ​sehat​ juga kurang mengenyangkan​ dari hasil ​Implicit Association Tes​t, ​diketahui justru lebih merasa lapar setelah mengonsumsi ​biskuit sehat. ​​Karenanya mereka ​mengonsumsi lebih banyak lagi makanan yang dianggap ​sehat​.

Para peneliti mengungkapkan jika penemuan ini memunculkan ironi terhadap konsumsi makanan ​sehat​. Mengonsumsinya secara berlebih cenderung berkontribusi memicu obesitas dibanding memeranginya.

​Karenanya p​ara peneliti merekomendasikan jika konsumen bisa memilih makanan yang​ sehat​ dibanding dengan yang dianggap ​sehat​ agar membuat perut lebih merasa kenyang tanpa harus makan berlebih.

​P​enelitian dari Medical News Today baru-baru ini me​nyebutkan​ sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Nutrition. Dalam penelitian ini mereka menemukan jika konsumen yang mengonsumsi makanan all-you-can-eat cenderung lebih merasa lebih kenyang​.​ ​N​amun juga merasa menyesal setelah makan.

​B​ulan lalu, para peneliti menemukan fakta jika harga yang dibayarkan konsumen terhadap seporsi makanan mempengaruhi penilaian mereka terhadap kualitas makanan tersebut.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads