Ahli gizi memperingatkan, makanan yang dijual harus diubah menjadi porsi yang kecil untuk melawan masalah obesitas. Penyajian dalam porsi kecil di restoran, makanan yang di bawa pulang, dan yang dijual di kantin serta minuman dengan ukuran lebih kecil mampu mencegah makan berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi menunjukkan bahwa orang akan mengonsumsi makanan dan minuman lebih sedikit ketika porsi makanan yang disajikan lebih kecil. Porsi yang lebih besar dianggap menjadi faktor utama obesitas.
Ukuran porsi dan kemasan makanan meningkat secara signifikan dalam 50 tahun terakhir. Sedangkan, porsi ini menyebabkan orang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, meng urangi porsi makanan dari jumah asupan bisa mengurangi energi harian orang dewasa sebanyak 12 hingga 16 persen.
“Kami memiliki bukti kuat bahwa orang yang makan dan minum lebih banyak sering tergiur tanpa merasa sadar ketika ditawarkan untuk membeli produk yang lebih besar,” ujar profesor Merteau.
Studi sebelumnya menemukan bukti yang paling meyakinkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dan minuman berlebih ketika ditawarkan paket makanan yang lebih besar . Hal ini membuat perusahaan makanan ingin menjual paket makanan yang lebih besar secara terus menerus.
Para peneliti mengatakan, pedoman dalam industri makanan tidak dapat berjalan karena perusahaan yang berubah cenderung mengalami kerugian. Itu berarti, peraturan dalam perusahaan akan dibutuhkan.
Sangat disarankan untuk menyajikan makanan dengan porsi sedikit . Sajian makanan pada peralatan makanan ukuran kecil dapat membantu membatasi makan secara berlebihan.
Profesor Marteau mengatakan, penerimaan publik terhadap promosi dari industri makanan adalah kunci untuk pemerintah melakukan tindakan. Masyarakat akan menerima intervensi pemerintah untuk mencegah obesitas demi melindungi anak-anak mereka.
(odi/odi)