Probiotik adalah mikroorganisme yang baik dalam tubuh, seperti bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dalam usus. Sementara prebiotik adalah nutrisi asupan bagi probiotik agar tetap dapat menjalankan fungsinya.
Prebiotik merupakan serat yang mudah larut terutama terdiri dari gula selulosa, laktosa dan insulin yang sudah di fermentasi sehingga mudah untuk dicerna. Prebiotik dapat menstimulasi tumbuhnya bakteri baik dalam usus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
alergi pada tikus dengan meningkatkan sistem imun terhadap penyebab alergi.
Penelitian masih terus dilakukan, saat ini penelitian melibatkan manusia sebagai objek percobaan demi mendapatkan hasil yang lebih akurat. Rencananya, pada tahun 2016 para peneliti akan meluncurkan sebuah proyek penelitian klinis yang akan melakukan riset yang sama pada 500 - 1000 wanita yang berisiko dapat menularkan alergi terhadap anak mereka.
1. Kesehatan Sistem Pencernaan
Ribuan mikroorganisme hidup dalam sistem pencernaan yang bisa kapan saja menyerang dan menyebabkan seseorang mengalami penyakit pada sistem pencernaan. Selama sistem kekebalan tetap terjaga dan jumlah mikroorganisme baik masih lebih banyak, gangguan pencernaan tidak akan terjadi.
Probiotik dalam perut dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dari berbagai penyakit seperti kembung, diare, konstipasi hingga kanker usus. Meski tidak sedang mengalami gangguan pencernaan, probiotik membantu manajemen sistem fungsi pencernaan secara menyeluruh.
2. Kesehatan Kandung Kemih
Selain menjaga kesehatan sistem pencernaan, probiotik juga membantu menjaga kesehatan kandung mencegah bakteri jahat yang menyerang saluran kemih dengan menjaga populasi bakteri baik pada saluran kemih.
Infeksi saluran kemih sangat berbahaya, terutama pada wanita. Menurut Literatur dari University of Maryland Medical Center menuliskan bahwa infeksi saluran kemih dapat menurun 30 hingga 40 persen dengan rutin mengonsumsi prebiotik.
3. Mencegah Alergi
Meski penyebab alergi beragam sumber, namun berdasarkan studi menemukan kaitannya antara wanita yang mengonsumsi prebiotik semasa kehamilan dan penurunan tingkat alergi pada anak. Penurunan tingkat alergi pada anak yang dilahirkan menurun hingga 30 persen.
Penelitian dilakukan pada wanita hamil dan pasangan yang memiliki riwayat alergi. Bayi yang menerima probiotik in-vitro juga memiliki kemungkinan terhindar dari peradangan jaringan hingga 50 persen lebih tinggi, yang diduga memicu sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kejadian alergi.
4. Kesehatan Organ Kewanitaan
Sama seperti sistem pencernaan, kesehatan organ wanita juga tergantung keseimbangan bakteri jahat dan bakteri baik yang tumbuh. Jika bakteri jahat lebih banyak tumbuh maka akan terjadi 2 kemungkinan gangguan, yaitu adanya bakteri disekitar organ kewanitaan yang disebut bacterial vaginosis, yang dapat menimbulkan infeksi akibat jamur sekitar area organ intim.
Yang paling rentan terserang infeksi akibat bakteri maupun jamur sekitar area organ intim yaitu wanita hamil, oleh karena itu wanita hamil disarankan untuk cukup mengonsumsi prebiotik.
Dalam beberapa studi menyebutkan bahwa akteri L. acidophillus dapat membantu menjaga kesehatan organ kewanitaan yang berakibat infeksi, mengatur jumlah dan mendukung antibiotik yang sudah aktif dalam tubuh.
5. Kesehatan sistem Imun
Agar tubuh tidak mudah terserang penyakit maka tubuh harus tetap terlindungi, perlindungan alami yang dapat dilakukan oleh tubuh berasal dari kekebalan sistem imun. Rutin mengonsumsi makanan mengandung prebiotik merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan sistem imun.
Prebiotik sebagai sumber nutrisi probiotik dapat membantu menjaga dan menumbuhkan bakteri baik dalam tubuh. Bakteri baik yang hidup dalam tubuh dapat menstimulasi kesehatan sistem imun dan menjaga kekebalan tubuh.
6. Mencegah Obesitas
Meski masih menjadi kontroversi hubungan antara prebiotik dengan masalaha obesitas, namun beberapa ahli gizi membenarkan adanya hubungan konsumsi prebiotik dengan pencegahan obesitas. Penelitian yang dilakukan di Stanford University pada tahun 2006 menemukan bahwa penderita obesitas kebanyakan memiliki bakteri jenis yang berbeda dengan orang yang tidak terkena obesitas yang tumbuh dalam perutnya.
(tan/odi)