Apakah Makanan Benar-benar Bisa Membuat Kecanduan?

Apakah Makanan Benar-benar Bisa Membuat Kecanduan?

Maya Safira - detikFood
Senin, 01 Jun 2015 13:54 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Scan otak menunjukkan bahwa orang bisa mengalami kecanduan makanan. Konsumsi makanan adiktif memicu respon otak yang terlihat mirip respon terhadap alkohol atau obat-obatan. Terutama pada makanan tinggi gula, kafein maupun lemak.

Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan makanan lebih dari sekedar alasan makan berlebihan. Disebutkan adiksi makanan dan makan berlebih jadi penyebab peningkatan obesitas di seluruh dunia.

Biasanya adiksi makanan terjadi pada dewasa usia 35 atau lebih. Dapat ​dialami oleh ​wanita dan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Makanan pemicu kecanduan umumnya tinggi gula, kafein atau lemak. Seperti milkshake, soda, pizza atau kentang goreng. Bila seseorang beranjak dari 'ingin' jadi 'butuh' akan soda, misalnya, mungkin sudah mengalami kecanduan makanan.

Sebagian besar riset kecanduan makananan datang dari Yale University, yang akhirnya mengembangkan Yale Food Addiction Scale (YFAS). Scan otak menunjukkan bahwa orang dengan kecanduan makanan, mengonsumsi makanan pemicu aditif yang memberi respons otak mirip dengan respon terhadap alkohol.

Dalam sebuah penelitian pada perempuan yang memenuhi kriteria adiksi makanan YFAS, hanya melihat gambar milkshake bisa membuat area otak terhubung dengan keinginan. Ketika mereka benar-benar minum milkshake, area otak yang berhubungan dengan pengendalian diri menunjukkan sedikit aktivitas.

Bagi pengidap kecanduan makanan, mereka perlu lebih banyak makanan untuk merasa puas. Mereka mengalami gejala penarikan jika berhenti konsumsi makanan itu.

Pengidap cenderung makan dalam jumlah lebih besar dari yang diinginkan. Mereka juga terus melakukannya meski sudah tahu tidak baik untuk kesehatan. Mengejar konsumsi makanan itu membuat mereka jauh dari aktivitas lain.

Adapun tidak semua makan berlebih terjadi karena kecanduan makanan.​ Tidak semua orang kelebihan berat badan mengalami adiksi makanan. Ada banyak alasan membuat orang makan berlebih dalam kesehariannya. Bisa jadi karena ketidakpedulian atau justru penyakit gangguan makanan seperti bulimia.

Pengobatan untuk kecanduan makanan biasanya menghilangkan makanan yang jadi masalah dan memperbaiki perilaku makan. Dalam beberapa kasus, cukup dengan mengidentifikasi dan menghindari makanan pemicunya.

Namun dalam kasus yang lebih berat, diperlukan konseling atau partisipasi dalam kelompok. Jika seseorang berjuang baik pada kecanduan makanan dan gangguan makan, penting untuk mencari pengobatan yang spesifik.

(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads