Makanan olahan selain praktis, enak, jenisnya juga banyak. Karenanya banyak orang mengonsumsi makanan olahan. Padahal makanan ini dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara teratur.
Makanan olahan mengandung gula, natrium dan lemak yang tinggi. Beberapa jenis juga menggunakan zat pewarna dan pengawet agar tak mudah rusak. Selain itu, rendahnya kandungan serat juga dapat menjadi alasan makanan ini dikatakan tidak sehat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nutrition Journal baru-baru ini, menunjukkan bahwa diet dan gaya hidup barat dapat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan diet yang buruk juga dapat "dikodekan" ke DNA dan ke microbiome usus yang berarti bahwa pilihan makanan dan gaya hidup secara permanen dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam tubuh kita yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tubuh kita adalah semacam mini ekosistem dan apa pun yang mengganggu bakteri dalam ususpun dapat mengubah kesehatan kita secara keseluruhan.
"Pengkodean ke DNA dapat diturunkan pada keturunan kita," tutur Dr. Ian Myles, selaku dokter di National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Satu-satunya cara bagi seseorang untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan meningkatkan pola hidup sehat secara keseluruhan. Banyak orang telah mengetahui apa itu pola hidup sehat.
Akan tetapi tidak pernah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan tinggi gula dan lemak masih banyak disukai. Sayur dan buah justru sangat jarang dikonsumsi.
(lus/odi)