Tomat Ceri dan Tomat Anggur, Tomat Mungil untuk Camilan Menyehatkan

Jakarta -

Saat mencari tomat ceri di supermarket, mungkin kita akan menemui dua jenis tomat mungil. Satu berbentuk bulat, sedangkan satu lagi berbentuk lonjong. Ternyata, keduanya adalah varietas berbeda.

Tomat ceri adalah varietas tomat merah yang kecil dan bulat, seperti buah ceri. Tomat ini dikembangkan setelah muncul permintaan akan buah tomat yang lebih kecil untuk camilan dan salad. Tomat ceri mulai banyak dibudidayakan di Yunani pada tahun 1875.

Rasanya relatif lebih manis dibanding tomat besar. Namun, kulitnya tipis dan kandungan airnya tinggi, sehingga mudah pecah dan berair. Karena mudah rusak saat diangkut, varietas tomat kecil alternatif dikembangkan.

Berasal dari tomat plum yang besar dan lonjong, petani di Asia Tenggara mengembangkan tomat anggur (grape tomato) yang lebih kecil dan lonjong seperti butiran anggur. Ukurannya agak lebih mungil dibanding tomat ceri.

Mulai diperkenalkan ke pasar mancanegara pada 1990-an, tomat anggur awalnya hanya dijual di supermarket kelas atas. Kini, tomat anggur populer di mana-mana karena banyak konsumen menyukai rasanya yang lebih manis dibanding tomat ceri.

Dibanding tomat ceri, tomat anggur berkulit lebih tebal dan mengandung air lebih sedikit sehingga lebih mudah diangkut. Tomat anggur juga tersedia sepanjang tahun, bahkan ketika varietas tomat lain sedang tidak musim.

Soal nutrisi, kandungan tomat ceri dan tomat anggur sama saja. Keduanya kaya vitamin C, vitamin A, dan antioksidan serta rendah kalori. Karena itu, tomat ceri dan tomat anggur bisa jadi camilan atau campuran salad yang menyehatkan.

Setelah dibeli, keluarkan tomat dari kemasan plastiknya dan simpan di suhu ruangan. Pasalnya, memasukkan tomat ke kulkas bisa merusak rasanya. Agar manfaatnya lebih maksimal, masaklah tomat dengan memanggang atau menumisnya. Sebab, kandungan lycopene pada tomat yang dipanaskan lebih tinggi daripada tomat mentah.

(fit/odi)