Menurut situs Mother Nature Network (20/3/2014), dalam sebuah wawancara dengan Into The Gloss, Shailene Woodley membeberkan bahwa ia menjalani diet makan tanah liat. Karena terinsipirasi dari supir taksi yang pernah ditumpanginya.
Ia bercerita, suatu hari ia menumpang taksi dengan seorang supir yang berasal dari Afrika. Supir itu mengatakan, wanita-wanita di tempat asalnya banyak mengonsumsi tanah liat selama mereka hamil.
Karena penasaran, Woodley dan temannya melakukan riset mengenai konsumsi tanah liat ini. Mereka menemukan sumber tanah liat yang bagus yang tidak dapat diserap tubuh. Namun tanah liat ini dapat menjadi detoks karena membersihkan logam berat dalam tubuh. Hasilnya, kulit akan nampak bercahaya.
Ia mengakui bahwa efek samping dari diet tanah liat ini akan menghasilkan urin dan feses yang berbau seperti logam. Selain menjalani diet makan tanah liat, Woodley juga senang pergi ke pegunungan untuk mencari daun jelatang dan mugwort yang akan dia gunakan sebagai jamu herbal alami.
Sebenarnya, diet makan tanah liat ala Shailene Woodley ini bukan sesuatu yang baru. Praktik yang diberi nama Geophagy ini telah berlangsung sejak lama. Budaya-budaya kuno di seluruh dunia percaya bahwa Geophagy mampu mengobati penyakit seperti diare, sembelit, anemia, penyakit kulit, arthritis, hingga stres.
Menurut Dr David L. Katz, pakar nutrisi di Yale School of Medicine dan kontributor medis untuk ABC News , ada kemungkinan konsumsi tanah liat ini dapat menyerap racun dalam tubuh.
Tidak bisa sembarangan mengonsumsi tanah liat yang ada di pekarangan rumah. Sebaiknya,perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai Geophagy dan mengonsumsi tanah liat yang sudah diberi label 'food grade' atau aman dimakan.
(odi/odi)