Viral! Bule Curang dalam Tantangan Makan Kari Demi Hadiah Rp 13 Juta

Tantangan makan porsi jumbo kerap menjadi daya tarik restoran. Namun, sebuah restoran kari di Bangkok justru viral setelah menduga salah satu pesertanya curang demi memenangkan hadiah uang tunai.

Melansir Must Share News (23/12), insiden ini terjadi di restoran Gold Curry Bangkok. Seorang pria asing berhasil menyelesaikan tantangan dengan menghabiskan 2 Japanese curry rice berukuran besar. Masing-masing porsi berukuran 6 dan 8 kilogram.

Pria tersebut berhasil memenangkan hadiah dengan total 30.000 baht atau sekitar Rp13 juta. Awalnya, pihak restoran mengunggah ucapan selamat kepada pria tersebut karena dianggap sukses menyelesaikan tantangan delapan kilogram dalam batas waktu yang ditentukan. Namun, situasi berubah setelah pihak restoran meninjau ulang rekaman kamera pengawas (CCTV).

Dalam video, terlihat beberapa kali pria itu memasukkan nasi kari ke dalam sakunya. Aksi tersebut dilakukan berulang kali sambil melihat sekeliling, untuk memastikan tidak ada yang memperhatikan. Hal ini membuat restoran menyimpulkan bahwa tantangan tidak diselesaikan secara jujur.

Gold Curry Bangkok menjelaskan bahwa tindakan tersebut jelas melanggar aturan yang mereka terapkan. Selama ini, restoran tersebut mengandalkan pengawasan staf untuk memastikan peserta menghabiskan seluruh porsi secara adil. Namun, dalam kasus ini, ternyata pihak restoran kecolongan.

Restoran itu memiliki berbagai level tantangan makan. Salah satunya adalah menghabiskan curry rice seberat 8 kilogram dalam waktu 45 menit dengan hadiah 20.000 baht. Juga, 6 kilogram dalam 30 menit dengan hadiah 10.000 baht. Tantangan-tantangan tersebut menarik perhatian penggemar tantangan ekstrem dan pemburu hadiah.

Setelah kasus ini viral, pihak Gold Curry Bangkok menyatakan telah melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian setempat. Mereka juga mengimbau restoran lain yang mengadakan tantangan serupa agar meningkatkan pengawasan terhadap peserta.

Kasus ini pun menuai beragam reaksi di media sosial. Banyak warganet menilai tindakan tersebut merugikan restoran sekaligus merusak esensi tantangan makan itu sendiri. Di sisi lain, kejadian ini menjadi pengingat bahwa tantangan kuliner berhadiah memerlukan aturan dan pengawasan ketat agar tetap berjalan adil.