Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit Dunia

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit Dunia

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 15 Des 2025 15:28 WIB
Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit Dunia
Foto: Getty Images
Jakarta -

Cokelat selama ini dikenal sebagai camilan manis yang lekat dengan momen bahagia. Namun di balik rasanya, cokelat menyimpan banyak fakta yang jarang diketahui.

Selain rasanya yang enak dan dikonsumsi di seluruh dunia, cokelat menyimpan fakta dan sejarah menarik yang ada sejak dulu. Dari perjalanan panjang sejak ribuan tahun lalu, peran pentingnya dalam sejarah dunia, hingga berbagai sisi kontras yang menyertainya, cokelat bukan sekadar makanan biasa.

Cokelat yang berasal dari biji kakao ini pernah dianggap sakral, bernilai tinggi, bahkan digunakan dalam untuk ritual kebudayaan. Di sisi lain, popularitas cokelat juga memunculkan persoalan serius di balik proses produksinya, serta kebiasaan konsumsi yang berbeda di tiap negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Collector (15/12/2025), berikut beragam fakta unik dan mengejutkan tentang cokelat di dunia.

ADVERTISEMENT

1. Sisi Kelam Industri Cokelat

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit DuniaFoto: Getty Images

Di balik manisnya cokelat yang dikonsumsi di seluruh dunia, industri kakao masih dibayangi persoalan serius terkait pekerja anak di bawah umur dan bahkan sistem kerja paksa.

Di Afrika Barat, wilayah penghasil kakao terbesar dunia, praktik ini banyak dilaporkan terjadi. Utamanya di negara seperti Ghana dan Pantai Gading.

Diperkirakan lebih dari 2 juta anak di bawah umur terlibat dalam pekerjaan di perkebunan kakao, dengan upah yang sangat rendah, bahkan kurang dari satu dolar AS per hari (Rp 16.600). Praktik serupa juga ditemukan di Brasil dan diduga terjadi di wilayah lain di Amerika Selatan.

2. Cokelat Jadi Bagian Ransum Militer AS

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit DuniaFoto: Getty Images

Cokelat pernah memegang peran penting dalam sejarah militer Amerika Serikat (AS). Pada 1937, Angkatan Darat AS menugaskan The Hershey Company untuk memproduksi cokelat khusus bagi ransum prajurit. Produk ini dikenal sebagai D Ration Bar, dirancang padat energi, tahan panas, dan sengaja dibuat tidak terlalu lezat agar tidak dikonsumsi berlebihan.

Selama Perang Dunia II, cokelat ini menjadi bagian standar ransum tentara. Namun, rasanya yang keras dan tidak enak membuat banyak prajurit enggan memakannya. Bahkan beberapa tentara menjulukinya sebagai senjata rahasia Hitler.

Akhirnya, Hershey mengembangkan Tropical Bar yang rasanya lebih bisa diterima. Hingga akhir Perang Dunia II, diperkirakan lebih dari tiga miliar batang cokelat ransum diproduksi.

3. Cokelat Dikonsumsi Sejak Ribuan Tahun Lalu

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit DuniaFoto: Getty Images

Sejarah cokelat ternyata jauh lebih tua dari yang dibayangkan. Bukti arkeologis menunjukkan manusia telah mengonsumsi kakao sejak lebih dari 5.000 tahun lalu di wilayah Amazon Ekuador. Peradaban kuno Mayo-Chinchipe diyakini sebagai yang pertama membudidayakan kakao dan mengonsumsinya dalam bentuk minuman untuk keperluan ritual dan pengobatan.

Tradisi ini kemudian menyebar ke peradaban Olmek, Maya, dan Aztek di Mesoamerika. Saat itu, cokelat tidak disajikan manis, melainkan sebagai minuman pahit bercampur cabai dan rempah.

Di Eropa, cokelat baru populer setelah dimodifikasi dengan gula dan susu. Revolusi industri kemudian mengubahnya menjadi makanan massal seperti yang dikenal saat ini.


4. Cokelat Sebagai Pemberian Dewa

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit DuniaFoto: Getty Images

Bagi peradaban suku Aztek, di Meksiko Tengah, cokelat bukan sekadar makanan, melainkan simbol spiritual yang sakral. Mereka meyakini kakao adalah hadiah dari Dewa Quetzalcoatl kepada manusia. Keyakinan ini tercermin dari penggunaan cokelat dalam ritual keagamaan, pengobatan, hingga upacara penting.

Minuman xocolatl (cokelat) yang pahit hanya dikonsumsi oleh kalangan elite, prajurit, dan bangsawan sebagai simbol status dan sumber energi. Biji kakao bahkan digunakan sebagai alat tukar, menandakan nilainya yang sangat tinggi.

Nama ilmiah tanaman kakao, Theobroma cacao, yang berarti 'makanan para dewa', diberikan oleh Carl Linnaeus, terinspirasi dari kepercayaan kuno tersebut yang diwariskan dari budaya Maya dan Aztek.

5. Negara dengan Konsumsi Cokelat Tertinggi di Dunia

Cokelat Punya Sisi Kelam? Ini 5 Fakta di Balik Camilan Favorit DuniaFoto: Getty Images

Swiss dikenal sebagai negara dengan konsumsi cokelat per kapita tertinggi di dunia. Rata-rata penduduk Swiss mengonsumsi sekitar 8,8 kilogram cokelat per tahun. Tingginya angka ini tak lepas dari sejarah panjang Swiss sebagai produsen cokelat berkualitas tinggi, dengan banyak merek lokal yang mendunia.

Negara Austria menempati posisi kedua dengan konsumsi sekitar 8,1 kilogram per kapita, disusul Jerman, Irlandia, dan Inggris. Wilayah Eropa Tengah dan Utara memang tercatat sebagai kawasan dengan konsumsi cokelat tertinggi secara global.


Sebagai perbandingan, konsumsi cokelat di Amerika Serikat hanya sekitar 4,5 kilogram per orang per tahun, jauh di bawah negara-negara Eropa tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Unik! Cokelat Telur Paskah Bertema Olahraga Jelang Olimpiade Paris"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads