Gegara Cukur Jenggot, Kurir Makanan Ini Diblokir Permanen oleh Aplikasi!

Usai mencukur jenggot, seorang kurir Just Eat di London diblokir permanen setelah sistem verifikasi wajah tidak mengenalinya. Kasus ini memunculkan kekhawatiran baru soal terkait teknologi pengenal wajah dalam industri layanan antar makanan.

Adam Stockley (35), kurir yang sudah bekerja selama tujuh tahun untuk Just Eat, mengaku terkejut ketika identitasnya ditolak sistem hanya karena tampilan jenggotnya berubah. Foto paspor yang terdaftar menunjukkan dirinya dengan jenggot tebal, sedangkan kini ia tampil dengan jambang tipis. Perubahan itu dianggap membuat algoritma tidak bisa mencocokkan wajahnya.

Dilansir dari Metro (2/12), sistem verifikasi Just Eat dilakukan berulang kali, sebagai langkah pengetatan terhadap pekerja ilegal. Namun menurut Adam, sejak ia memangkas jenggot menjadi lebih pendek, proses verifikasi semakin sering gagal hingga akun miliknya tiga kali dinonaktifkan dalam beberapa bulan terakhir.

Puncaknya terjadi pada 25 November, saat akunnya kembali diblokir di tengah pengantaran. Ia mengirim permintaan peninjauan seperti biasa, tetapi beberapa jam kemudian muncul keputusan baru, yaitu pembekuan permanen dan larangan membuat akun baru.

Perubahan penampilan akibat cukur jenggot bikin pria pengantar makanan ini diblokir aplikasi. Foto: Metro

"Dengan mata manusia, jelas itu wajah yang sama," ujarnya. Ia mempertanyakan apakah proses verifikasi benar-benar diperiksa oleh petugas.

Kurir berusia 35 tahun itu khawatir kehilangan ribuan poundsterling dari pendapatan tahunannya. Selain menjadi sumber penghasilan, pekerjaan sebagai pengantar makanan dilakukan karena kecintaannya dalam bersepeda.

Dalam keterangannya kepada media, Just Eat menyebut kurir adalah tulang punggung bisnis dan sistem pengecekan wajah bertujuan menjaga keamanan platform. Perusahaan juga menegaskan teknologi pihak ketiga yang digunakan seharusnya bisa menyesuaikan perubahan rambut atau jenggot.

Sampai penyelidikan selesai, Adam masih belum bisa kembali bekerja dan terus menyuarakan pengalamannya agar sistem verifikasi Just Eat dapat diperbaiki.