Menu baru di minimarket Jepang ini memicu perdebatan. Pasalnya, hidangan tersebut hanya berupa nasi saus yang dianggap menandakan ekonomi Jepang menurun.
Secara umum Jepang dianggap sebagai negara kaya di dunia karena ekonominya maju dan teknologinya tinggi. Namun, belakangan ini ekonomi Jepang tampaknya sedang diragukan lantaran muncul menu sederhana di salah satu minimarket populer Jepang.
Negeri sakura tersebut memang terkenal dengan budaya konbini (convenience store) atau semacam toko serba ada. Konbini di Jepang menawarkan berbagai macam produk, mulai dari makanan siap saji, minuman, hingga kebutuhan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sekadar toko biasa, konbini Jepang juga menjadi ruang publik multifungsi yang buka selama 24 jam. Tak heran, banyak masyarakat Jepang bahkan turis mancanegara selalu mampir ke konbini.
Terlepas dari itu, salah satu hal yang menarik perhatian di konbini Jepang adalah jajanannya. Makanan di minimarket Jepang ini dianggap inovatif, unik, enak, dan harganya sangat terjangkau. Namun belum lama ini muncul menu baru di salah satu jaringan konbini Jepang yang memicu perdebatan publik.
Lawson, sebagai salah satu jaringan konbini besar di Jepang mengeluarkan menu baru berupa nasi dan saus BBQ tanpa daging atau dikenal dengan sebutan yakiniku no tare gohan. Saat ini hidangan sederhana tersebut dijual seharga 248 yen atau sekitar Rp 26.500, sudah termasuk pajak, lapor unseenjapan.com (22/11).
Begini tampilan menu nasi saus yang ada di mini market Jepang. Foto: Unseen Japan /X @tkzwgrs |
Kemunculan menu yang sangat minimalis ini memicu perdebatan banyak orang. Produk Lawson tersebut dianggap menggarisbawahi kesulitan Jepang, dengan beberapa orang berpendapat itu adalah tanda betapa 'miskinnya' negara tersebut.
Meskipun begitu, Lawson mengaku mereka hanya mencoba memberi lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
Lawson bukan menjadi konbini pertama yang menawarkan produk makanan sederhana seperti itu. Sebelumnya konbini lokal Super Tamade di Osaka juga telah menjual nasi saus serupa.
TikToker Shuken Josei Prime mengunggah tentang hidangan tersebut di X. Unggahannya pun langsung ramai dibanjiri komentar netizen.
Salah satu akun menyoroti harga makanan yang semakin mahal. Menurutnya, di tahun 2000 dengan harga 248 yen (konversi saat ini Rp 26.500), seseorang sudah bisa dapat empat burger McDonald's.
Lawson merupakan salah satu jaringan convenience store besar dan populer di Jepang. Foto: Getty Images/BestForLater91 |
Netizen lain membandingkan hidangan tersebut dengan makanan tahanan yang rupanya lebih bergizi.
Menurut unseen-japan.com, negara Jepang memang masih memiliki Produk Nasional Bruto terbesar keempat di dunia. Namun, survei terhadap pemuda Jepang menunjukkan bahwa mereka terperangkap dalam kehidupan Jepang yang modern.
Banyak masyarakat Jepang yang juga mulai merasa miskin lantaran keseimbangan pendapatan menurun, tetapi harga semakin meningkat.
(aqr/adr)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN