Cerita Chef Kumink, dari Dapur Hotel ke Dapur MBG yang Kerja 12 Jam Sehari

Cerita Chef Kumink, dari Dapur Hotel ke Dapur MBG yang Kerja 12 Jam Sehari

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 30 Sep 2025 14:00 WIB
Cerita Chef Kumink, dari Dapur Hotel ke Dapur MBG yang Kerja 12 Jam Sehari
Foto: Instagram/hendry_kumink
Jakarta -

Chef Kumink dulunya chef hotel, tapi kini beralih masak untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Intip kisah perjalanannya yang penuh inspirasi.

Huru-hara terkait Makanan Bergizi Gratis atau MBG masih menjadi dua sisi koin. Di satu sisi MBG mendukung untuk pencegahan stunting, tapi di sisi lain berbagai kasus keracunan dan berita miring meliputi program pemerintah ini.

Tidak dilakukan secara sembarangan, ternyata ada juga dapur MBG yang dipimpin oleh kepala koki atau head chef profesional. Ialah Hendry Kumink, mantan chef hotel yang kini ikut bergabung menyajikan MBG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktif di media sosial, TikTok dan Instagram, chef Kumink kerap membagikan kesehariannya menjadi koki untuk program MBG. Dihubungi oleh detikFood, Minggu(28/9), ia membagikan kisah kesehariannya menyiapkan makanan untuk siswa-siswi.

Cerita Chef Kumink, dari Dapur Hotel ke Dapur MBG yang Kerja 12 Jam SehariChef Kumink yang dahulu bekerja di dapur hotel kini 'pindah rumah' ke dapur program MBG. Foto: Instagram/hendry_kumink

Perjalanan dari Hotel ke Dapur MBG

Jauh sebelum menjadi seorang chef untuk dapur program MBG, chef Kumink sudah menjalani profesi tersebut. Hingga kini tercatat sudah 11 tahun ia menjadi seorang koki handal yang menyajikan banyak makanan lezat.

ADVERTISEMENT

Cchef Kumink mengatakan dirinya pernah bekerja di salah satu hotel berbintang di bilangan Jakarta Selatan. Sampai akhirnya ia ditawari oleh temannya untuk bergabung pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

"Awalnya saya ditawari jadi cook, tapi saya tolak. Saya maunya jadi head chef (kepala koki)," ujar chef Kumink.

Baginya, mengelola dapur MBG tetap memiliki perbedaan dengan dapur hotel. Ia mengaku awal-awal butuh waktu 3 hari untuk mengenali alur pekerjaan di dapur MBG.

Jadwal Pekerjaan yang Padat

Walaupun tak lagi melayani tamu hotel, tetapi pekerjaan yang kini dijalaninya juga tak kalah sibuk. Chef Kumink mengatakan total durasi pekerjaannya memasak untuk program MBG mencapai 12 jam sehari.

Proses persiapan bahan makanan seperti memotong bahan dan menggoreng sebagian menu akan dimulai pukul 10 malam. Dilanjut dengan persiapan bahan-bahan segar untuk proses memasak pukul 2 - 4 pagi.

Makanan tersebut harus siap dikemas dan diantarkan pukul 7 pagi untuk dikonsumsi siswa-siswi pukul 9 pagi. Dilanjut proses memasak kedua yang dilakukan pada jam 5 - 8 pagi untuk diantarkan jam 9 pagi dan dikonsumsi pukul 12 siang.

Trik memasak dua kali ini digunakan oleh chef Kumink guna meminimalisir makanan basi dan potensi keracunan. "Sebab holding time (waktu tunggu) makanan basah itu 6 jam sejak matang agar tetap aman dimakan," jelasnya.

Siasat Mengatur Budgeting

Mengingat pendanaan program MBG yang terbatas, chef Kumink mengaku juga punya cara sendiri untuk mengatasinya. Ia yang berpengalaman untuk memasak menu internasional menyebut justru lebih memilih makanan dari mancanegara sebagai menu MBG pada sekolah-sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.

"Bahwa menu mancanegara itu murah, sedangkan menu Indonesia justru mahal karena kaya akan rempah. Budget atau pendanaan setiap harinya saya cek dulu berdasarkan biaya maksimum," lanjutnya.

Chef Kumink harus memutar otak selain memikirkan pendanaan, ia juga harus mempertimbangkan rotasi menu agar siswa-siswi tak bosan. Triknya ialah mengandalkan pemasok bahan makanan dan membeli bahan-bahan dalam jumlah banyak untuk mendapatkan harga lebih murah.

"Semakin banyak total porsi yang saya terima, semakin tinggi anggaran belanja, semakin saya bisa buat menu variatif. Sebab beli barang sedikit dengan borongan pastinya harga lebih murah yang borongan," ujarnya.

Chef Kumink sempat mengelola dapur program MBG di Bandung Barat. Ia mengaku dalam sehari dituntut menyajikan lebih dari 2.500 makanan setiap hari.

Cerita Chef Kumink, dari Dapur Hotel ke Dapur MBG yang Kerja 12 Jam SehariIa punya harapan besar untuk program MBG terhadap siswa-siswi terutama yang datang dari keluarga kurang mampu. Foto: Instagram/hendry_kumink

Harapannya untuk Program MBG

Melalui sudut pandangnya, chef Kumink punya harapan besar untuk program MBG. Baginya, program ini bukan sekadar memasak tetapi juga memberikan harapan untuk siswa-siswi.

"Sebab banyak anak orang nggak mampu yang berharap dan antusias sama makanan itu, bahkan banyak anak-anak nangis karena mereka bisa ngerasain makanan yang gak pernah mereka jumpai selama hidup mereka," tuturnya.

Namun kehadiran buzzer menjadi tantangan lain bagi chef Kumink. Ia yang aktif di media sosial satu atau dua kali menemukan komentar buzzer yang lebih setuju MBG untuk dihentikan.

Tujuannya saat ini ialah ingin menjadi contoh untuk menu MBG yang bisa ditiru dapur lain sehingga kesan yang dihadirkan oleh program MBG menjadi lebih baik. Bukan untuk dirinya, ia hanya ingin MBG terus berlanjut dan anak-anak dari semua kalangan bisa makan enak seperti menu yang dihidangkannya.

Halaman 3 dari 2
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads