Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tapi juga menjadi cerminan budaya, sejarah, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Seiring berjalannya waktu, sejumlah merek makanan dan minuman muncul lalu bertahan selama puluhan abad. Mereka ini pun menjadi bagian penting dari warisan kuliner dunia.
Merek-merek makanan ini tidak hanya sekadar produk, tetapi simbol dari kualitas, inovasi, dan konsistensi yang telah teruji oleh waktu.
Menariknya beberapa merek tertua di dunia masih eksis hingga hari ini, tetap diproduksi, dan dinikmati banyak orang di berbagai belahan dunia.
Dilansir dari Oldest (26/09/2025), berikut lima merek makanan dan minuman tertua di dunia yang masih bertahan.
1. Baker's Chocolate (1765, Amerika Serikat)
Baker's Chocolate berdiri pada tahun 1765 di Massachusetts, hasil gagasan Dr. James Baker bersama John Hannon. Merek makanan ini tercatat sebagai produsen cokelat tertua di Amerika dan memiliki peran besar dalam memperkenalkan cokelat sebagai bahan kuliner di negeri tersebut.
Produk-produknya yang terkenal meliputi cokelat batangan untuk memanggang dan bubuk kakao berkualitas tinggi. Hingga kini, Baker's Chocolate tetap menjadi pilihan baik bagi koki profesional maupun para penghobi masak di rumah.
Selama Perang Revolusi Amerika, Baker's Chocolate dipasok untuk tentara sebagai sumber energi. Cokelat tanpa pemanisnya telah menjadi bagian dapur Amerika selama lebih dari 250 tahun.
2. G.H. Mumm & Cie (1761, Prancis)
Didirikan oleh tiga bersaudara di wilayah Champagne, Prancis, G.H. Mumm & Cie menjadi salah satu merek minuman sampanye tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.
Reputasinya dibangun atas dasar tradisi dan komitmen terhadap kualitas sampanye, menjadikannya merek ini sangat dihormati di industri sampanye di seluruh dunia. Ciri khasnya terletak pada rasa sampanye segar nan berbuah, dengan buih halus yang elegan dan memikat.
Uniknya lagi, ruang penyimpanan bawah tanah G.H. Mumm & Cie mampu menampung lebih dari 25 juta botol sampanye. Produk andalannya, Cordon Rouge Cuvée sudah menjadi simbol kebanggaan merek sampanye ini sejak tahun 1876.
3. Guinness (1759, Irlandia)
Guinness yang didirikan Arthur Guinness di Dublin sudah menjadi ikon bir dunia yang bisa ditemukan di mana saja. Kesuksesan ini berkat karakteristik warna bir yang gelap dan teksturnya yang creamy.
Bir ini diproduksi menggunakan campuran jelai malt dan jelai sangrai, menghasilkan rasa yang kaya dengan kompleksitas unik. Guinness Draught, produk utamanya bukan hanya minuman, melainkan juga simbol budaya Irlandia dan tradisi panjang dalam seni pembuatan bir.
Selain itu Arthur Guinness menandatangani kontrak sewa pabrik St. James's Gate selama 9.000 tahun dengan biaya £45 (Rp 1 juta) per tahun. Stout andalannya yang dibuat dari jelai sangrai inilah yang memberi cita rasa khas Guinness hingga dikenal di seluruh dunia.
(sob/adr)