Jenis pisang di Indonesia sangat beragam. Salah satu yang unik adalah pisang Uter. Tidak sekadar dimakan langsung, pisang ini juga sering diolah menjadi tepung!
Pisang merupakan tanaman asli asal Indonesia. Tidak heran jika banyak sekali varietas pisang tumbuh di negara beriklim tropis ini.
Pisang di Indonesia pun dibagi menjadi dua kategori, yaitu pisang meja atau dessert banana dan pisang olahan atau plantain banana.
Menurut Amaliah, perwakilan dari Slow Food Community, pisang meja merupakan pisang yang bisa langsung dikonsumsi segar setelah matang tanpa perlu diolah lebih lanjut. Namun tidak dengan plantain banana yang memiliki karakteristik harus diolah terlebih dahulu. Misalnya direbus, dikukus, atau dibuat tepung agar tekstur dan rasanya nikmat.
Di antara banyaknya jenis pisang Indonesia, ada salah satu yang mungkin belum banyak diketahui, namanya pisang uter. Dilansir dari gunungkidul.sorot.co, pisang uter merupakan spesies lokal yang banyak tumbuh di kelurahan Giriasih, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, Jogja.
Pisang ini sebenarnya bisa dimakan langsung, tetapi karakteristiknya mungkin kurang disukai. Jurnal yang diunggah di Indonesia Berdaya pada (28/2/2023) menyebut buah pisang uter punya biji cukup banyak dan besar sehingga kurang laku. Buah ini juga punya tekstur daging yang lebih kasar. Oleh karena itu, jenis pisang ini lebih sering digunakan sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi berbagai macam produk.
Salah satu olahan produk paling populer yaitu tepung pisang. Menurut Amaliah, pisang uter termasuk salah satu buah yang sangat murah di Jawa dan memang sering dipakai menjadi bahan dasar tepung pisang.
"Pisang uter termasuk pisang yang sangat murah. Dipakai di UMKM Parahyangan sebagai bahan tepung karena punya resistensi pati yang bagus untuk masalah GERD," ujarnya dalam diskusi penyusunan buku 'Banana of The Archipelago.'
Makanan dengan pati resisten tinggi memang dikenal lebih baik untuk mendukung kesehatan usus karena bertindak sebagai prebiotik. Dalam penelitian oleh Fakultas Kedokteran UGM, kandungan pati resisten dalam daging buah pisang uter mencapai 17,58%. Sebagai perbandingan, jenis pisang pada umumnya hanya memiliki pati resisten sekitar 4-12% tergantung tingkat kematangan dan jenisnya.
Ketika diolah, pati resisten dalam pisang uter cukup stabil terhadap panas dan proses pengeringan. Meskipun dijadikan tepung yang diolah melalui proses pemanasan, fungsi prebiotik di dalam pisang uter tidak akan hilang sepenuhnya. Olahan tepung pisang uter juga bebas dari gluten. Menjadi pilihan baik bagi mereka yang ingin diet atau memiliki alergi terhadap gluten.
Oleh karena itu, produk olahan tepung pisang uter menjadi alternatif tepung yang lebih sehat. Sebab berpotensi menurunkan kolesterol, mengontrol gula darah, hingga meningkatkan kesehatan usus dan memberi rasa kenyang lebih lama.
Tepung pisang ini pun sangat fungsional. Bisa menjadi bahan tambahan untuk olahan bubur, kue, atau campuran tepung lain.
Simak Video "Pisang Goreng Waras, Camilan Krispi yang 'Lahir' di Masa Pandemi"
(aqr/adr)