4 Fakta Kue Kontol Kejepit, Jajanan Nama 'Ngeres' Khas Yogyakarta

4 Fakta Kue Kontol Kejepit, Jajanan Nama 'Ngeres' Khas Yogyakarta

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 23 Sep 2025 17:30 WIB
Jajanan kontol kejepit yang dijual di Pasar Kangen Jogja, Kamis (18/9/2025).
Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jakarta -

Kontol kejepit atau tolpit adalah kue tradisional khas Bantul dengan nama unik dan sejarah panjang. Tersimpan asal usul hingga fakta menarik di balik penyajiannya.

Nama-nama unik banyak digunakan untuk menyebut suatu makanan. Terutama pada makanan-makanan tradisional yang lahir pada suatu budaya di masyarakat.

Tidak sedikit juga kue-kue tradisional justru memiliki nama yang terkesan vulgar, nyeleneh, dan 'ngeres' alias jorok. Seperti penganan khas Bantul yang sering disebut sebagai Kontol Kejepit.

Jika hanya merujuk pada makna harfiahnya, kue ini berarti alat kelamin laki-laki yang terhimpit. Ternyata jauh daripada itu ada kisah asal-usul dan fakta menarik di balik penyajiannya.

Penampakan kue adrem atau kue kontol kejepit jajanan khas Bantul di Pasar Kangen Jogja, Kamis (18/9/2025).Kontol kejepit merupakan penganan yang berasal usul dari Bantul, Yogyakarta. Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

1. Asal Usul

Kontol kejepit atau tolpit merupakan penganan tradisional yang populer di Bantul, Yogyakarta. Kontol kejepit tidak hanya baru muncul akhir-akhir ini saja.

Kudapan ini bahkan tercatat dalam Serat Centhini yang ditulis pada abad ke-18. Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Serat Centhini merupakan buku berbahasa Jawa yang isinya sumber kesempurnaan hidup orang Jawa.

Di dalamnya termasuk beberapa sajian makanan dan camilan seperti kontol kejepit. Karena itu dapat dikatakan hidangan ini sudah diwariskan dari generasi ke generasi.

2. Makna di Balik Namanya

Secara harfiah penamaan Kontol Kejepit terkesan vulgar dan tidak sopan. Namun ada alasan tertentu mengapa istilah tersebut dipilih untuk penamaan kue yang dimaksud.

Warna kue yang cokelat dan bulat di bagian bawahnya, sejak dahulu dianggap menyerupai buah zakar pada pria. Nenek moyang yang saat itu menggunakan penamaan benda-benda di sekitarnya berdasarkan kemiripan akan benda lain akhirnya memilih kata tersebut.

Sementara istilah kejepit diambil dari proses menggoreng adonannya. Adonan kue digoreng dalam minyak panas, sedikit dihimpit dan digantung untuk meniriskan minyaknya.

3. Penyajian Kontol Kejepit

Sejak dahulu kue kontol kejepit banyak disajikan sebagai kudapan. Misalnya seperti teman camilan saat minum teh atau kopi di sore hari.

Bahkan menurut sejarahnya, untuk mendapatkan kue ini ada prosesi barter yang harus dilakukan. Di masa lampau, masyarakat bisa menikmati kontol kejepit dengan menukar hasil panen gabah mereka.

Selain itu, kontol kejepit dipercaya bagi masyarakat lokal sebagai bentuk rasa syukur. Baik syukur terhadap hasil panen dalam setahun maupun kehidupan dan tradisi lokal yang dijalani sehari-hari.

'Kontol Kejepit' Legendaris dari Bantul yang Manis EmpukKontol kejepit sebenarnya juga eksis di daerah lain, hanya saja penyebutannya berbeda. Foto: detikcom/Pradito Rida Pertana

4. Nama Lain Kontol Kejepit di Berbagai Daerah

Kontol kejepit atau adrem sebenarnya tak hanya disajikan di Bantul, Yogyakarta dan sekitarnya saja. Ada beberapa wilayah lain yang menyajikan kue serupa.

Misalnya di Jawa Barat. Kue berwarna cokelat yang bentuknya bulat pada bagian bawah dan sedikit berkerut ini dikenal dengan nama burayot. Kue ini banyak disajikan di Garut dan sekitarnya.

Warna kue yang kecokelatan, bertekstur kenyal, dan rasanya yang manis legit juga sering dimiripkan dengan kue cucur. Bedanya bentuk penyajiannya tidak seperti mangkuk, melainkan bergelantungan seperti kantung.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Main ke Malioboro, IShowSpeed Sempat Cicipi Jamu dan Bakpia"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads