Malu Dipecat karena Salah Makan Bekal, Pegawai Ini Gugat Perusahaan

Malu Dipecat karena Salah Makan Bekal, Pegawai Ini Gugat Perusahaan

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 11 Sep 2025 12:30 WIB
Karyawan dipecat ilustrasi.
Foto: iStock
Jakarta -

Seorang pegawai menggugat mantan bosnya usai memecat dirinya karena tak sengaja makan bekal makanan milik rekan kerja. Begini kronologinya!

Adalah Israel Xicohtencatl, seorang pria 42 tahun yang sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun sebagai manajer bahan makanan segar di Citarella Gourmet Market di New York.

Namun karirnya tersebut harus tercoreng karena tak sengaja memakan bekal makan siang milik rekan kerjanya. Bahkan ia sampai dipecat secara tidak hormat oleh bosnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena merasa terhina, ia pun balik menggugat mantan bosnya tersebut. Ia tak terima karena pemecatan tersebut disaksikan oleh seluruh rekan kerja.

"Mengalami rasa malu, terutama karena pemecatannya disaksikan oleh rekan kerja dan diketahui di seluruh tempat kerja sehingga merusak reputasi profesional dan kedudukannya di masyarakat," bunyi surat gugatannya.

ADVERTISEMENT

Karyawan dipecat ilustrasi.Karyawan dipecat ilustrasi. Foto: iStock

Dikutip dari Independent (18/7) kejadian berawal pada 28 Mei 2025, ketika ia secara tidak sengaja mengambil dan memakan bekal makan siang milik seorang rekannya.

"Setelah menyadari kesalahannya yang tidak disengaja, saya langsung mencari tahu siapa pemilik makan siang tersebut, menyampaikan permintaan maaf yang tulus," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menawarkan untuk membeli makan siang untuk rekan kerja tersebut sebagai gantinya. Namun tanpa peringatan, ia langsung dipecat oleh kepala keamanan Citarella.

Ia menduga insiden ini merupakan bagian dari kampanye sistematis perusahaan untuk memberhentikan karyawan yang telah bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari 20 tahun dengan menggunakan pelanggaran ringan sebagai alasan pemecatan.

Menurut pengaduan gugatan tersebut, Xicohtencatl mendapat gaji sekitar Rp 411.000 per jam ketika dipecat. Pola ini menunjukkan perusahaan berupaya mengurangi biaya biaya tenaga kerja dengan memberhentikan karyawan bergaji tinggi dan berkarier panjang.

Ilustrasi bekal makan siang di kantorIlustrasi bekal makan siang di kantor Foto: Getty Images/frantic00

"Alasan pemutusan hubungan kerja yang dikemukakan Tergugat adalah salah makan siang. Itu merupakan dalih dan menutupi motif diskriminatif yang sebenarnya," ujar Xicohtencatl.

Pemecatan yang tidak adil itu menyebabkan Xicohtencatl mengalami tekanan emosional yang berat, rasa malu, dan perasaan tidak berharga setelah mengabdi lebih dari 2 dekade hidupnya.

Menurut isi gugatannya, Xicohtencatl menderita kecemasan, depresi, dan insomnia. Ia merasa dikhianati dan dibuang, seolah-olah dedikasi dan kerja kerasnya tidak berarti apa-apa bagi mantan bosnya.

Selain itu, ia juga mengaku sulit mendapat pekerjaan baru, karena pertanyaan-pertanyaan yang tak terelakkan muncul selama wawancara mengenai alasan pemecatannya dari Citarella.

Ia menggugat Citarella atas diskriminasi usia berdasarkan Undang-Undang Hak Asasi Manusia Negara Bagian New York dan Kota New York, dengan klaim bahwa perusahaan ingin karyawan senior keluar karena mereka berpenghasilan terlalu banyak.




(raf/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads