Mengganti alat dapur yang terbuat dari bahan berpotensi berbahaya merupakan langkah tepat. Dapur bisa lebih bersih serta makanan juga lebih aman. Berikut 5 alternatifnya.
Menjaga dapur bersih merupakan hal yang penting dilakukan. Dapur bersih bisa membuat makanan yang dimasak atau disimpan di sekitar dapur juga lebih aman untuk kesehatan.
Kebersihan dapur tidak hanya dicapai dari sekadar membersihkan area permukaan dapur. Namun juga mencakup peralatan dapur yang dipakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat dapur dengan bahan yang berpotensi berbahaya sebaiknya diganti ke alternatif lebih aman. Pasalnya beberapa alat dapur mengandung bahan kimia berbahaya.
Jika memasak menggunakan alat-alat ini, kemungkinan bahan kimia berbahaya lainnya bisa mengkontaminasi makanan. Menimbulkan risiko kesehatan serius.
Melakukan sedikit perubahan bisa menciptakan dapur yang lebih aman. Dilansir dari Slurrp.com pada Kamis, (26/12/2024), berikut 5 alat di dapur yang sebaiknya diganti.
1. Ganti wadah plastik ke wadah kaca
![]() |
Wadah plastik banyak dipakai karena praktis dan harganya terjangkau. Sayangnya wadah plastik berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya, seperti phthalates dan BPA yang bisa meresap ke dalam makanan dan minuman.
Disarankan untuk mengubah wadah penyimpanan ini ke bahan stainless steel atau kaca yang lebih aman.
Wadah bahan kaca tidak reaktif, sehingga tidak akan bereaksi dengan makanan. Wadah kaca juga efektif, bisa langsung dimasukkan ke dalam kulkas, oven, maupun microwave.
Perlu diingat untuk memilih wadah kaca atau stainless steel yang kedap udara dengan penutup segel kuat. Hal ini dapat memastikan makanan tidak bocor dan mengurangi risiko kontaminasi.
2. Tukar wajan masak anti lengket dengan cast iron
![]() |
Wajan anti lengket sering dicari karena proses memasak jadi lebih mudah dan dapat dibersihkan dengan cepat.
Tetapi perlu diketahui jika wajan anti lengket memiliki pelapis yang berpotensi melepaskan uap berbahaya, terutama saat dipanaskan dalam suhu tinggi.
Disarankan untuk mengganti wajan anti lengket di dapur. Pilih wajan berbahan cast iron (besi cor) atau stainless steel.
Peralatan berbahan dasar cast iron dikenal bisa menahan panas dan tahan lama. Menggunakan alat masak ini juga dapat meningkatkan jumlah zat besi sehat dalam makanan.
3. Singkirkan peralatan makan plastik
![]() |
Terlepas dari kenyamanan penggunaan, peralatan makan plastik bisa mengandung bahan kimia berbahaya dan mencemari lingkungan.
Racun dari bahan plastik bisa merembes ke dalam makanan, terutama saat dimasak. Cara lebih aman adalah mengganti peralatan plastik dengan bahan yang lebih tahan lama dan berkelanjutan, seperti silikon, bambu, atau bahan kayu.
Bahan-bahan pengganti, seperti bambu dan kayu ramah lingkungan dan tidak meninggalkan noda atau bau. Sedangkan alat berbahan silikon lebih fleksibel dan tahan panas.
4. Gunakan pembersih dapur nonkimia
![]() |
Bahan kimia keras biasanya banyak digunakan pada produk pembersih dapur. Meninggalkan residu buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Oleh karena itu, lebih baik menggantinya ke pembersih tidak beracun yang dibuat sendiri dari bahan alami. Misalnya dengan memanfaatkan cuka, baking soda, hingga lemon.
Campuran cuka dan air juga bisa menjadi solusi untuk membersihkan talenan dan meja dapur.
5. Pilih alat pembersih berbahan alami
Saat membersihkan dapur, kamu juga memerlukan alat pembersih yang aman.
Spons atau lap dapur biasanya menggunakan bahan sintetis yang bisa menjadi sarang bakteri dan menciptakan emisi racun kimia. Oleh karena itu, sebaiknya pilih spons pembersih alami yang terbuat dari kapas, loofah (spons dari labu luffa), dan lain sebagainya.
Bahan tersebut tidak mengandung efek aditif kimia. Bisa juga membersihkannya dengan kain mikrofiber yang dapat digunakan kembali atau handuk berbahan katun yang dapat dicuci.
Simak Video "Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Memanaskan Ulang Makanan"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)