Gigih! Disabilitas Pengantar Makanan Ini Jalan Kaki hingga 300 Kilometer

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 06 Agu 2025 15:00 WIB
Foto: Vn Express
Jakarta -

Memiliki keterbatasan fisik tidak menjadi masalah berarti bagi Zhu Chuanyang. Ia tetap gigih jalan kaki ratusan kilometer demi mengantar makanan.

Kegigihan dan semangat yang tinggi membuat sebagian orang berhasil mengubah keterbatasannya menjadi kekuatan. Walaupun harus menerima ejekan setiap hari, tetapi tak ada yang menutup kemungkinan untuk sukses berkat usaha keras.

Seperti kisah Zhu Chuanyang yang dilansir dari VnExpress, Selasa (5/8). Zhu sehari-harinya bekerja sebagai seorang pengantar makanan dari restoran ke rumah pelanggan.

Bedanya dengan pengantar makanan lain ia hanya mengandalkan kedua kakinya sebagai transportasi. Namun kehadiran Zhu seringkali diejek sebab kemana pun ia pergi ia tetap mengenakan helm atau pelindung kepala.

Zhu dengan keterbatsan motoriknya setiap hari berjalan kaki untuk mengantarkan makanan. Foto: Vn Express

Banyak pengantar makanan lain dan orang-orang di sekitarnya yang kerap mengejek dirinya. Padahal Zhu mengenakan pelindung kepala bukan tanpa alasan.

Zhu merupakan seorang penyandang disabilitas yang memiliki gangguan pada gerakan motoriknya, termasuk berjalan. Wadah berupa bak besar digendongnya semana pun untuk membantu membawa makanan pesanan pelanggan.

Pada Juli, Zhu mengaku telah menyelesaikan 338 pesanan dan berjalan kaki hingga 272 kilometer. Untuk kerja kerasnya tersebut ia mendapatkan upah hanya Rp 4,7 juta.

Sementara pada bulan Juni, jumlah pengantarannya juga tak kalah banyak. Ia berhasil mengantar 435 pesanan, berjalan kaki sejauh 373 kilometer, serta mendapatkan penghasilan Rp 5 juta.

Ia menolak donasi dan memilih untuk bekerja keras tanpa menjadi beban orang lain. Foto: Vn Express

Pendapatan pria yang tinggal di Yuzhong District, Chongqing, China ini hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan dasar saja. Bahkan sesekali ia juga berlari sebab khawatir pesanan makanan datang terlambat dan takut dipecat dari perusahaan yang menaunginya.

"Melihat ia sampai berlari untuk beberapa pesanan tetapi dipotong banyak biaya tambahan, aku merasa kasihan. Walaupun kami bekerja pada perusahaan yang berbeda, semua orang pasti berusaha untuk kehidupannya. Ini bukan hal yang mudah. Jadi aku ingin membantu dengan cara lain," kata Liao, salah satu pengantar makanan di Chongqing lainnya.

Sebelum menjadi pengantar makanan, Zhu pernah bekerja sebagai pencuci piring di restoran. Sayangnya, di sana ia diberhentikan sebab dianggap tidak memenuhi kualifikasi oleh pemilik restoran.

Ternyata banyak orang yang ingin membantu Zhu dengan memberikan donasi berupa uang maupun sepeda roda tiga untuk memudahkan. Namun Zhu menolak dan memilih bekerja keras dengan caranya sendiri tanpa menjadi beban siapapun.



Simak Video "Sharp Microwave Oven: Serbaguna untuk Segala Masakan"

(dfl/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork