Sudah menghabiskan uang Rp 22 juta untuk makan di restoran, wanita ini mengaku dapat perlakuan buruk. Namun bukannya dibela, ia malah kena hujat di media sosial.
Seorang jurnalis senior di Meksiko, Claudia Mollinedo dipecat dari posisinya sebagai pembawa acara di Imagen Televisión setelah ia komplain mendapatkan perlakuan buruk dan tak sopan dari restoran yang dikunjunginya.
Alih-alih mendapatkan pembelaan, videonya ini justru viral dan memicu kontroversi sampai membuatnya jadi bulan-bulanan netizen di media sosial.
Dilansir dari DailyMailUK (04/08/2025), dalam video tersebut, Mollinedo bersama tiga temannya mengeluhkan perlakuan pegawai restoran mewah Bagatelle di kawasan Polanco, Mexico City. Ia mengaku pihak restoran mengusir mereka secara tidak sopan meski mereka sudah membayar tagihan makan sebesar 25.000 peso atau sekitar Rp 22 juta.
Mollinedo dan teman-temannya datang untuk makan malam dan tetap berada di dalam restoran hingga pukul 01.30 dini hari, meskipun waktu operasional resmi restoran tersebut berakhir pada pukul 01.00.
Mollinedo menyebut pegawai restoran menyalakan lampu terang, mulai menyapu lantai, lalu secara halus meminta mereka untuk keluar.
Dalam video di Instagram Story, ia menuduh pegawai restoran memperlakukan mereka seperti kriminal dan mempermalukan mereka meski sudah membayar mahal untuk makan di sana.
Ia bahkan merekam wajah salah satu pegawai yang dianggap bertanggung jawab, sambil menyebutkan bahwa pria itulah yang mengusir mereka.
Namun publik justru menilai tindakan Mollinedo arogan dan merendahkan pekerja restoran yang hanya menjalankan aturan tempat kerja.
Tak lama setelah video tersebut menyebar, pihak Imagen Televisión mengambil tindakan tegas dengan memutus kontraknya pada hari Senin. Ia juga diskors dari pekerjaannya sebagai kolumnis mingguan di media El Independiente yang menyatakan tidak sepakat dengan sudut pandang yang ia sampaikan.
Melalui akun Instagram pribadi, Mollinedo menyampaikan permintaan maaf. Ia mengakui bahwa video tersebut dibuat dengan buruk, disampaikan secara tidak tepat, dan menunjukkan penilaiannya yang kurang bijak.
Ia juga menyadari bahwa nada bicara dan gestur tubuhnya dalam video menimbulkan kesan sombong dan merendahkan. Mollinedo mengatakan bahwa video itu tidak mencerminkan dirinya yang sesungguhnya dan menerima penuh keputusan pemecatan yang dijatuhkan padanya.
"Jika saya menyinggung banyak orang, saya minta maaf. Saya tidak pernah berniat merendahkan seseorang atau mencelakai seseorang dengan tindakan saya," ungkap Mollinedo.
Meski sudah menyampaikan klarifikasi, permintaan maafnya tetap menuai kritik dari publik. Banyak netizen merasa video tersebut justru memperlihatkan karakter asli dirinya.
Sementara beberapa netizen lain menilai permintaan maafnya kurang tulus, karena tidak secara langsung meminta maaf kepada pegawai restoran yang wajahnya dipublikasikan tanpa izin.
"Harusnya minta maaf jangan lewat video, tapi minta maaf ke pegawai restoran langsung yang kamu labrak," komen salah satu netizen.
"Dari nada bicara dan gerak-gerik tubuhmu saja, kita sudah tahu kalau mau tidak jujur. Tindakanmu itu merugikan," pungkas netizen lainnya.
Simak Video "Bakso Malang dan Es Teler Creamy, Paduan Kuliner yang Nikmat"
(sob/adr)