Pengalaman kurang menyenangkan dialami oleh penjual makanan ini. Karena jualan sosis di depan rumahnya, penjual ini pun berujung ditegur dan dimarahi petugas setempat.
Banyak penjual makanan lebih memilih berjualan di dalam atau di depan rumahnya. Hal ini biasanya dipilih sebagai bentuk efisiensi biaya.
Membuka usaha sendiri di rumah mampu mengurangi biaya sewa tempat usaha yang umumnya menjadi masalah terberat. Selain itu pelaku usaha juga bisa menghemat biaya transportasi, waktu perjalanan, dan membuat semuanya lebih mudah dikelola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya tidak semua usaha yang dilakukan di dalam rumah berjalan dengan lancar. Beberapa mungkin sempat mengalami hambatan karena berbagai macam faktor. Salah satunya karena masalah perizinan dari petugas setempat, seperti yang dialami oleh wanita ini.
Jo Taylor mendapat surat dari pemerintah daerah di kota Norwich akibat jualan di depan rumahnya. Petugas pemerintah tersebut mengaku mendapat laporan bahwa Jo menjual makanan yang bisnisnya belum didaftarkan.
Dalam unggahan grup Facebook, Jo mengungkap, "Apakah ada yang menerima surat seperti ini?"
Jo menganggap peringatan tersebut berhubungan dengan jualan makanannya di NR2 Yard Sale (semacam bazar tahunan di Norwich).
"Apakah ini berarti lain kali makanan tidak boleh dijual? Seseorang telah menghabiskan banyak waktu," ujarnya.
![]() |
Dilansir dari metro.co.uk pada Kamis, (31/7/2025), dalam surat tersebut pejabat dewan pemerintahan Norwich mengklaim bahwa semua makanan harus terdaftar, terlepas dari apakah makanan tersebut dijual secara rumahan atau tidak.
Surat tersebut menjelaskan jika seseorang menjual, menyimpan, menyiapkan, atau mendistribusikan makanan, artinya dianggap sebagai sebuah bisnis. Karenanya perlu mendaftar ke otoritas setempat.
Petugas daerah Norwich mendesak Jo untuk mendaftarkan bisnis makanannya, yang kemudian akan diperiksa dan diberi penilaian terhadap kebersihan standar makanan.
Jo sebenarnya hanya menjual sosis gulung ini setahun sekali. Berbicara kepada Norwich Evening News, Jo mengaku gulungan sosisnya telah lama menjadi favorit di NR2 Yard Sale tahunan. Mendorong banyak orang ikutan mendirikan stan di depan rumah mereka.
![]() |
Jo mengaku awalnya terkejut. Namun hal ini menurutnya sangat lucu mengingat orang lain berpikir dirinya benar-benar memiliki bisnis jualan sosis. Padahal sosis itu hanya dijual setahun sekali. Biasanya hasil penjualan juga dibagikan untuk amal.
"Saya hanya berpikir mereka tidak memiliki aktivitas yang lebih baik untuk dilakukan. Atau mereka cemburu dengan sosis gulung saya," ujar Jo.
Penjual makanan yang ada di dalam grup Facebook tersebut ikutan bingung.
Seperti netizen ini yang berkomentar, "Benar-benar konyol, apakah mereka akan mulai menerapkan denda ke kios limun dan penjual kue selanjutnya?"
Usai melihat unggahan Jo, penyelenggara acara tersebut mengungkap telah mengklarifikasi dengan pihak dewan atau petugas daerah setempat. Jo lalu menelpon dewan pemerintah setempat dan diberitahu bahwa ia harus melakukan laporan terhadap hal ini. Namun Jo dibuat stress karena tidak ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan pemerintah setempat.
(aqr/adr)