Kehadiran kopi tercatat sudah sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Bahkan ada beberapa varietas yang eksis sejak ratusan tahun silam hingga sekarang.
Walaupun sekilas sama, tanaman kopi punya varietas yang berbeda-beda. Setiap varietas memiliki karakter yang tak sama sehingga menciptakan hasil rasa seduh yang berbeda-beda pula.
Tanaman kopi tidak hanya baru hadir akhir-akhir ini. Sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu, kopi sebenarnya sudah ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buktinya ada beberapa varietas yang usianya menyentuh 100 tahun. Dilansir dari akun Instagram @berandakopi1100mdpl, Minggu (20/7), ada beberapa varietas kopi yang tumbuh sejak abad ke-19 juga dapat ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Toko Kue Ashanty Resmi Tutup, Begini Kenangan Kulinerannya di Lumiere
Berikut ini 4 varietas kopi yang eksis sejak abad ke-19:
![]() |
1. Laurina
Varietas kopi laurina termasuk salah satu kopi yang rendah kafein dan terkenal di dunia. Laurina pertama kali ditemukan tumbuh secara liar di Pulau Reunion, Madagaskar.
Menurut beberapa sumber, varietas laurina telah eksis sejak abad ke-19. Di Indonesia laurina konon sudah ditemukan sejak 1885.
Ada juga yang menyebut varietas ini dengan nama bourbon pointu. Jenisnya arabika dengan rasa yang kompleks tetapi kadar kafeinnya lebih rendah dan aman untuk penikmat kopi dengan toleransi kafein yang rendah.
2. Kent
Varietas kopi yang satu ini masih menuai kontroversi terkait asal usul wilayah tanam saat pertama kali ditemukan. Sebagian percaya Kent berasal dari India dan sebagian lainnya menyebut kopi ini datang dari Kenya.
Namun menelisik jejaknya, varietas kopi Kent banyak ditanam di wilayah India serta sebagian Afrika Timur. Ditemukan pada tahun 1940, Kent ternyata juga hadir di Uganda dan Indonesia.
Kent masuk dalam jenis kopi Arabika yang memiliki karakteristik kompleks dan unik dengan varietas lain. Dipercaya juga varietas ini merupakan jenis Arabika pertama yang tumbuh di India.
Varietas kopi lainnya yang sudah tumbuh sejak 1940an berlanjut di halaman berikutnya.
3. Pacas
Ada beberapa varietas kopi yang bermutasi sebab pengaruh lingkungan. Seperti Pacas yang merupakan mutasi alami dari varietas Bourbon dan datang dari Amerika Tengah.
Varietas hasil mutasi alami ini pertama kali ditemukan tahun 1949 di perkebunan keluarga Pacas. Wilaya tanamnya berhasil tumbuh subur di Santa Ana, El Salvador, Amerika Tengah.
Pacas sebenarnya sudah ditemukan di beberapa wilayah tanam kopi di Indonesia. Hanya saja saat ini masih sangat terbatas dan difokuskan untuk penelitian kopi daripada konsumsi.
![]() |
4. Pache
Ditemukan pada tahun 1949, varietas Pache hadir di Guatemala. Pache memiliki keseimbangan rasa dan keasaman yang kompleks tetapi stabil.
Karakter tersebut datang dari induk varietasnya yang berasal dari mutasi Bourbon. Ciri khas fisik dari varietas ini adalah warnanya yang cenderung merah, oranye, merah muda, atau kuning cerah.
Di Indonesia varietas ini juga ada, secara spesifik hanya tumbuh di wilayah dengan hembusan angin yang kuat. Namun ketahanan akan penyakit yang rendah membuat varietas Pache masih sulit dibudidayakan dengan masif.
Simak Video "Bakso Malang dan Es Teler Creamy, Paduan Kuliner yang Nikmat"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)