Tsunami Pengaruhi Stok Pangan, Jenis Makanan Ini Aman Dikonsumsi

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 31 Jul 2025 15:31 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Gempa M 8,7 di Kamchatka picu peringatan tsunami, termasuk di Indonesia. Ada beberapa jenis makanan dan pangan yang aman dikonsumsi dalam keadaan darurat seperti ini.

Gempa bermagnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB. Gempa dangkal ini terjadi akibat subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka dengan mekanisme naik (thrust fault).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)mencatat potensi tsunami di beberapa negara, termasuk Indonesia, sehingga peringatan dini tsunami dikeluarkan. Wilayah yang berisiko antara lain Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam. BMKG pun terus memantau perkembangan untuk memastikan keselamatan masyarakat di wilayah terdampak.

Di tengah upaya penyelamatan dan pemulihan, satu perhatian utama masyarakat terdampak adalah soal keamanan pangan. Air banjir yang memasuki rumah dan tempat penyimpanan dapat membawa limbah, bahan kimia berbahaya, hingga bakteri yang berpotensi mencemari makanan.

Dilansir dari News18 (31/07/2025), berikut panduan keselamatan pangan dan air yang harus diperhatikan warga di wilayah terdampak tsunami:

1. Buang Makanan yang Terkena Air

Buang Makanan yang Terkena Air. Foto: Getty Images/Ekspansio

Segala jenis makanan yang telah bersentuhan dengan air banjir harus segera dibuang, terutama daging mentah, ikan, unggas, telur, serta makanan sisa yang sudah dimasak. Air banjir dapat membawa kotoran, bahan kimia, dan bakteri yang menjadikan makanan tidak layak konsumsi.

Selain itu, makanan yang dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 2 jam juga sebaiknya dibuang karena bakteri dapat berkembang biak sangat cepat dalam kondisi tersebut.

Jika terdapat perubahan aroma, warna, atau tekstur yang tidak biasa, jangan ambil risiko. Konsumsi hanya makanan yang benar-benar aman untuk menghindari penyakit akibat makanan yang tercemar.

2. Makanan yang Aman Dikonsumsi

Untuk sementara, pilihlah makanan yang masih tersegel dalam kemasan tahan air.

Produk-produk yang dikemas secara aman seperti granola bar, buah kering, kacang-kacangan, serta camilan bersegel lainnya umumnya lebih aman untuk dikonsumsi dalam situasi darurat seperti ini.

Namun selalu pastikan bahwa kemasan makanan masih dalam kondisi baik, tidak bocor, dan tidak rusak.

3. Periksa Makanan Kaleng

Periksa Makanan Kaleng. iFoto: Mashed

Makanan kalengan cukup praktis untuk menjadi stok makanan di rumah, hingga dalam kondisi darurat seperti ini. Makanan kaleng umumnya masih aman dikonsumsi selama kaleng tidak rusak, meskipun kaleng luarnya sudah terkena air.


Perlu diingat untuk menghindari kaleng makanan yang menggembung, bocor, berkarat atau penyok. Sementara itu, wadah makanan dengan penutup yang ada bagian besinya harus dibuang apabila pernah terkena air banjir untuk menghindari kontaminasi bakteri dan berkarat.

4. Gunakan Air Bersih

Ilustrasi Galon Air Mineral Foto: Shutterstock

Air minum maupun air untuk memasak harus dipastikan keamanannya. Gunakan air kemasan bila tersedia. Jika tidak ada, rebus air hingga mendidih.

Hal ini juga berlaku untuk mencuci tangan, alat makan, bahkan untuk menggosok gigi sebisa mungkin menggunakan air yang telah dijamin kebersihannya.



Simak Video "Kuliner 'Murmer' di Stasiun Tebet"


(sob/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork