Donat punya beragam jenis. Di Indonesia ada jenis donat kampung dan donat modern yang sama-sama populer. Lantas, apa sih perbedaan keduanya?
Belakangan ini donat kembali menjadi perbincangan banyak orang. Khususnya masyarakat Indonesia. Kreasi donat beragam dengan cita rasa khas menjadi daya tarik tersendiri.
Donat memang berasal dari Amerika Serikat. Pertama kali diperkenalkan tahun 1929 di surat kabar Los Angeles Times. Nama 'donat' muncul di serangkaian surat kabar The New York Times yang di dalamnya terdapat artikel berjudul "National Donut Week".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun asalnya dari Amerika Serikat, donat sebenarnya punya jenis lebih banyak. Di Indonesia misalnya, ada jenis donat kampung yang tidak kalah populer dengan donat modern.
Beberapa orang juga lebih suka donat kampung karena tekstur dan rasanya. Namun tidak sedikit juga yang lebih menyukai donat modern.
Sebenarnya apa perbedaan donat kampung dan donat modern? Dilansir dari pergikuliner.com pada Rabu, (18/11/2020), berikut penjelasannya.
1. Adonan dasar
![]() |
Adonan dasar antara donat kampung dan donat modern cukup berbeda.
Donat kampung biasanya menggunakan bahan, proses pembuatan, dan topping yang lebih sederhana. Donat kampung juga seringkali ditambah dengan bahan umbi-umbian alami, seperti kentang, ubi, atau singkong yang sudah dikukus dan dihaluskan.
Penambahan kentang, ubi, atau singkong membuat tekstur donat yang agak padat tetapi tetap empuk atau lembut. Umbi-umbian tersebut juga membuat donat mengenyangkan perut.
Berbeda dengan donat kampung, donat modern biasanya hanya terbuat dari campuran tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Donat modern juga punya tekstur lebih fluffy dan ringan.
2. Penambahan topping
![]() |
Topping yang dipakai untuk donat kampung tidak macam-macam. Umumnya hanya berupa taburan gula halus, cokelat meses, atau keju.
Sedangkan donat modern biasanya pakai topping lebih variatif dan kekinian. Kamu bisa menikmati donat modern dengan topping green tea, Nutella, Ovomaltine, red velvet, dan masih banyak lagi.
Tampilan donat kampung dan donat modern juga cukuo berbeda. Jika dilihat lebih jelas, donat kampung punya tampilan dan ukuran lebih gendut atau tebal daripada donat modern.
Perbedaan donat kampung vs donat modern lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Tekstur dan rasa donat
![]() |
Tekstur kedua donat ini tentu akan berbeda karena bahan-bahan yang digunakan juga beda. Donat kampung yang ditambah umbi-umbian punya tekstur lebih padat, tetapi tetap kenyal dan empuk. Sedangkan donat modern teksturnya lebih ringan dan berongga.
Soal rasa, donat kampung biasanya punya rasa manis alami dari penambahan umbi-umbian. Kalau donat modern, rasa manisnya cenderung mengikuti filling atau topping donat.
4. Ketahanan donat
Donat kentang maupun donat modern keduanya punya masa simpan atau masa ketahanan yang bervariasi. Tergantung dari penggunaan bahan di dalamnya, apakah pakai bahan organik atau ada tambahan pengawet.
Umumnya, donat yang sudah digoreng bisa bertahan 1-2 hari di suhu ruang. Perlu dicatat, hal ini bisa dicapai jika donat disimpan dalam wadah kedap udara. Donat bisa bertahan lebih lama sampai 4 hari bila disimpan dalam kulkas. Namun kualitasnya mungkin menurun dibandingkan dari donat yang baru dibuat.
Jika dimasukkan ke dalam freezer, donat yang sudah digoreng bisa tahan sampai 2-3 bulan.
Beberapa hal juga bisa diperhatikan supaya donat lebih awet disimpan dalam kulkas. Selain meletakkan di wadah kedap udara, donat juga bisa diolesi mentega atau minyak untuk menjaga kelembabannya.
Untuk donat dengan topping atau isian krim sebaiknya segera dikonsumsi setelah dibeli atau dibuat. Sebab, jika terlalu lama topping bisa meleleh atau basi, membuat rasa donat ikut berubah.
Simak Video "Bikin Laper: Icip-icip Donat Bahagia"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)