Meskipun rasa dan penampilannya terlihat biasa, beberapa jenis makanan populer rupanya mengandung alkohol. Mulai dari makanan fermentasi hingga berbagai jus dan buah.
Alkohol tidak hanya ditemukan pada minuman, tetapi juga terkandung dalam makanan. Bahkan dalam produk makanan dan minuman yang biasa dinikmati sehari-hari.
Namun alkohol yang ditemukan pada makanan tidak murni. Biasanya makanan atau minuman tertentu dapat berubah menjadi senyawa alkohol apabila diproses melalui fermentasi. Makanan ini aman dikonsumsi dan tidak memabukkan asalkan dalam batas wajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, makanan dan minuman populer apa saja yang sebenarnya mengandung alkohol? Dilansir dari starsinsider.com pada, Rabu (23/7/2025), berikut daftarnya.
1. Yogurt
![]() |
Yogurt merupakan makanan yang dibuat dengan proses fermentasi susu dan bakteri hidup, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Proses fermentasi mengubah laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu menjadi asam laktat. Produksi asam laktat memberi yogurt rasa dan tekstur khas.
Selama proses fermentasi, strain bakteri tertentu juga menghasilkan etanol dalam jumlah kecil. Etanol merupakan jenis alkohol yang biasa ditemukan dalam minuman beralkohol.
Meskipun begitu, kandungan etanol dalam yogurt sangat rendah, biasanya kurang dari 0,5% alkohol berdasarkan volume (ABV). Karena kandungan yang sangat minim, yogurt pun aman dikonsumsi. Sebab, jumlah alkoholnya juga tidak akan menimbulkan efek samping apapun.
2. Soft drinks
![]() |
Beberapa merek soda atau soft drinks sebenarnya ada yang mengandung alkohol.
Dalam sebuah penelitian di National Institute of Consumption Prancis tahun 2012, ditemukan merek-merek soft drink terkenal mengandung alkohol dalam takaran kecil. Kandungan alkoholnya memang sangat sedikit, sekitar 0,0001 persen berasal dari kandungan buah yang terfermentasi.
Daftar makanan lain yang mengandung alkohol bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Roti
![]() |
Roti mungkin terlihat seperti makanan biasa yang aman, tetapi sebenarnya roti mengandung sejumlah kecil alkohol karena proses fermentasi.
Roti umumnya dibuat dari tepung terigu, air, ragi, garam, gula, lemak, susu bubuk, dan pengemulsi. Namun dalam proses pembuatannya, roti juga mengalami proses fermentasi ketika ditambah ragi. Ragi adalah mikroorganisme yang berperan dalam pengembangan roti.
Pada proses pencampuran tersebut, udara masuk ke dalam adonan yang digunakan yeast atau ragi tumbuh. Hal ini mengakibatkan kondisi anaerob yang terjadi selama proses fermentasi.
Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi yeast, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida.
Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan, sehingga adonan mengembang. Selama proses fermentasi, selain dihasilkan gas, ada juga alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH.
Pembentukan alkohol dan penurunan pH secara langsung berperan sebagai pembentuk rasa roti. Kurang lebih terdapat kandungan alkohol sebesar 1,18-1,28% ABV di dalam roti.
4. Cuka
Cuka sering ditambah sebagai perasa pada makanan karena memberikan cita rasa tersendiri. Namun cuka juga mengandung alkohol, sekitar 0,3% sampai 0,4%. Namun tidak perlu khawatir karena cuka aman dikonsumsi asalkan alam batas wajar.
5. Aneka Saus
![]() |
Saus juga kerap digunakan dalam masakan, misalnya saus teriyaki atau saus barbeque. Saus-saus ini mungkin mengandung alkohol meski dalam kadar rendah. Saus atau bumbu ini biasanya mengandung 1,5-2% ABV.
Salah satu contohnya soy sauce yang populer. Berasal dari kacang kedelai, garam, dan air. Bahan-bahan ini difermentasi untuk memecah pati dan gula. Proses tersebut mirip dengan membuat bir, sehingga produknya juga mengandung antara 1,5% dan 2% ABV, tergantung pada produsennya.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)