5 Fakta Keributan Ojol di Jogja, Berawal dari Makanan Telat Diantar

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 06 Jul 2025 13:00 WIB
Foto: TIkTok/@ayuntyass
Jakarta -

Heboh seorang sopir ojek online (ojol) makanan dan kekasihnya dianiaya ketika mengantar pesanan pelanggan di Jogjakarta. Ternyata begini 5 fakta di balik insiden tersebut.

Pada beberapa kondisi, pelanggan yang kehilangan rasa sabar menunggu makanannya sampai tega memaki hingga berlaku kasar kepada pengantar makanannya. Salah satunya kejadian di Jogjakarta ini.

Dilansir dari akun TikTok @ayuntyasss, Jumat (5/7), rekaman melalui ponsel pemilik akun menjadi bukti penganiayaan atas dirinya dan kekasihnya. Pelanggannya yang berteriak memaki hingga menganiaya, dalam video, sempat mengaku sebagai orang dari pelayaran.

Setelah kasus tersebut viral dan rumah pelanggan digeruduk solidaritas pengantar makanan, pelanggan yang bersangkutan sampaikan klarifikasi. Ternyata ada beberapa fakta di balik keributan tersebut.

Berikut ini 5 fakta kasus penganiayaan pengantar makanan oleh pelanggannya di Jogja:

Pertama kali ojol tiba di rumah pelanggan dan menyerahkan makanan pesanannya. Foto: TIkTok/@ayuntyass

1. Duduk Perkara

Pemilik akun TikTok @ayuntyasss yang menjadi korban penganiayaan dalam insiden tersebut menjabarkan kronologi melalui keterangan pada unggahannya. Ia mengaku di hari itu ia menemani kekasihnya bekerja sebagai pengantar makanan sebab baru saja mengurus administrasi di kampusnya.

Jelang malam hari, ponsel kekasihnya berbunyi yang menandakan masuknya pesanan makanan. Sebab pesanan yang diterima adalah sistem double order, satu pengantar makanan menerima pesanan dari beberapa pelanggan, sehingga ia mengonfirmasi kepada pelanggannya.

Salah satu pesanan datang dari Spesial Sambal dan pesanan lainnya ialah dari Fore Coffee. Pesanan dari Fore Coffee tersebut dimiliki oleh pelanggan yang mengaku sebagai 'Mas Pelayaran' dan menjadi sumber keributan terjadi.

2. Pelanggan Marah via Pesan Singkat

Pemilik akun TikTok @ayuntyass menerangkan kekasihnya sudah bertanya pada pelanggannya. Apakah buru-buru atau tidak? Ia juga menjelaskan sistem double order serta kedua gerai pilihan pelanggan yang tengahh sibuk.

Alih-alih membalas pesan tersebut dengan tenang, pelanggan itu malah langsung menelepon pengantar makanan. Ayuntyas, walaupun tidak mengangkat telepon, mendengar jelas suara pekikan berteriak dari telepon pelanggan.

"Tapi customer (pelanggan) langsung telepon dan tidak mau tau harus on time katanya. Saya dengar sendiri dengan nada ketus. Pacar saya langsung buru-buru dan ngebut untuk pick up orderan (mengambil pesanan)," tulisnya pada kolom keterangan.

Fakta kasus penganiayaan pengantar makanan berlanjut di halaman berikutnya.

Simak Video "Video Berbuka Puasa dengan Hidangan Kampung ala Warung Joglo di Denpasar"

(dfl/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork