5 Makanan Nonhalal Populer yang Dimodifikasi Versi Halal

5 Makanan Nonhalal Populer yang Dimodifikasi Versi Halal

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 28 Mei 2025 16:30 WIB
5 Makanan Nonhalal Populer yang Dimodifikasi Versi Halal
Foto: Getty Images/iStockphoto/brenng
Jakarta -

Ada beberapa makanan nonhalal yang berhasil dimodifikasi untuk membuatnya dapat dikonsumsi dalam versi halal. Misalnya bakcang dan siomay yang banyak digemari.

Modifikasi sebuah makanan banyak dilakukan untuk menyesuaikan permintaan pasar. Mulai dari rasa, bentuk, hingga bahan utama yang harus digantikan dengan bahan alternatif.

Pada beberapa kondisi, memodifikasi makanan bertujuan untuk membuat lebih banyak orang dapat mengonsumsinya. Kondisi-kondisi seperti diet khusus, alasan kesehatan, hingga alasan kepercayaan sebuah agama membatasi banyak orang untuk menikmati seluruh makanan dengan bebas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan alasan tersebut ada beberapa makanan yang kemudian melalui proses modifikasi. Walaupun berbeda dengan penggunaan bahan pada versi aslinya tetapi makanan dalam versi halal ini juga tak kalah populer.

Berikut ini 5 makanan nonhalal yang dimodifikasi menjadi versi halal:

5 Makanan Nonhalal Populer yang Dimodifikasi Versi HalalBakcang awalnya merupakan makanan yang diperkenalkan orang China dan menggunakan daging babi. Foto: Getty Images/iStockphoto/brenng

1. Bakcang

Pengaruh budaya kuliner China yang besar di Indonesia membuat banyak kudapannya dapat ditemui di tanah air. Salah satunya ialah bakcang yang masih populer sebagai salah satu jajanan pasar asin.

ADVERTISEMENT

Bakcang yang asli terbuat dari campuran beras dan ketan yang dimasak hingga matang. Kemudian diisi dengan potongan daging babi dan telur asing yang dibungkus menggunakan daun bambu dan dikukus hingga matang.

Namun bakcang yang kini dijual di pasaran sudah dimodifikasi dalam versi yang lebih halal. Ada bakcang dengan isian daging ayam maupun daging sapi yang tak kalah enak.

2. Bakmi

Bakmi adalah salah satu hidangan yang dipopulerkan oleh pedagang asal China di Indonesia. Sebab orang keturunan China knsumen daging bakmi, maka pada resep aslinya bakmi disajikan dengan cincangan daging babi sebagai topping.

Tetapi setelah berkembang di Indonesia dengan masyarakat yang majemuk, bakmi mengalami perubahan. Toppingnya telah dimodifikasi baik dengan cincangan daging ayam atau bahkan potongan jamur.

Berbagai menu pelengkap seperti kaldu atau pangsit rebus juga diubah dengan menggunakan bahan dasar ayam atau udang. Walaupun begitu tetapi bakmi halal dan nonhalal banyak beredar, sehingga Muslim harus tetap cermat memilahnya.

Makanan nonhalal yang telah dimodifikasi lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Bakwan

Kini bakwan yang terkenal dalam jejeran gorengan dikenal terbuat dari campuran irisan sayuran. Ada juga bakwan yang diberi tambahan topping seperti udang maupun topping lainnya.

Namun bakwan yang asli adalah camilan yang pertama kali dibuat oleh orang keturunan China. Bakwan berasal dari bahasa Hokkien yang berarti bola-bola daging.

Dahulu, bakwan dibuat dengan daging babi yang dicampur tepung dan digoreng. Namun kesulitan ekonomi di masa lampau membuat bakwan telah dimodifikasi dengan didominasi sayuran di dalamnya.

5 Makanan Nonhalal Populer yang Dimodifikasi Versi HalalSiomai yang populer di Indonesia awalnya dibuat menggunakan daging babi. Foto: Getty Images/iStockphoto/brenng

4. Siomai

Siomai berasal dari bahasa Mandarin shaomai yang artinya olahan ikan yang dikukus. Siomai termasuk sebagai salah satu dimsum yang disajikan dari cincangan daging dan dimasak dengan cara dikukus hangat.

Aslinya siomai dibuat dengan campuran daging babi cincang. Tetapi siomai yang telah dimodifikasi di Indonesia lebih banyak dibuat dari berbagai jenis daging ikan dan dicampur baik dengan udang maupun ayam.

Ketika populer di Indonesia maka penyajian dan citarasa seolah mengikuti selera masyarakat. Seperti disajikan dengan kucuran bumbu kacang, perasan jeruk nipis, dan sambal yang pedas.

5. Bakpao

Pertama kali diciptakan pada masa Dinasti Han (202 -220 SM) bakpai merujuk pada daging yang dibungkus. Dahulu bakpao dikonsumsi untuk pasukan perang yang harus masuk ke dalam hutan.

Adonan roti yang mengenyangkan dilengkapi dengan cincangan daging hewan, umumnya babi, untuk melengkapi nutrisi dan memberikan rasa kenyang. Di masa lampau bakpao juga identik dengan sajian persembahan.

Bakpao yang kemudian juga populer di Indonesia akhirnya berubah bentuk untuk menyesuaikan selera pasarnya. Kini isian bakpao dapat ditemukan baik dalam versi daging ayam, telur asin, maupun dengan rasa manis seperti cokelat, kacang hijau, dan masih banyak lagi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads