Fakta Solo Dripper yang Dipakai Sang Juara di World Brewers Cup 2025

Ngopi Yuk!

Fakta Solo Dripper yang Dipakai Sang Juara di World Brewers Cup 2025

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 22 Mei 2025 07:30 WIB
Fakta Solo Dripper yang Dipakai Sang Juara di World Brewers Cup 2025
Foto: Youtube/World Coffee Championships
Jakarta -

George Jin Yang Peng dinobatkan menjadi juara pada WCC 2025 di Jakarta. Ada solo dripper unik yang digunakan untuk memikat hati juri atas seduhan kopinya.

Spirit kemeriahan World of Coffee Jakarta seolah sulit berakhir. Tak hanya UMKM, roastery, dan para barista saja tetapi banyak aktivitas yang menarik perhatian di sini.

Salah satunya ialah World Brewers Cup Championship 2025. Puluhan barista dari seluruh negara di dunia datang dan ikut serta memamerkan kepiawaiannya menyeduh kopi dengan teknik manual brew.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kompetisi tersebut George Jinyang Peng, barista asal China, keluar menjadi juara. Ia menggunakan solo dripper, penyaring kopi unik yang punya keistimewaan tertentu.

Baca juga: 5 Mitos Makanan yang Disebut Bisa Bawa Sial, Apa Benar?

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 fakta solo dripper yang dirangkum melalui berbagai sumber:

Fakta Solo Dripper yang Dipakai Sang Juara di World Brewers Cup 2025Geroge Jinyang Peng gunakan solo dripper pada World Brewers Cup Championship 2025. Foto: Youtube/World Coffee Championships

1. Bersudut 40 derajat

Sekilas, solo dripper memiliki bentuk yang menyerupai V60 atau kalita. Faktanya dripper yang satu ini diciptakan oleh Jackie Trananh dari Mazelab dengan pertimbangan desain dan tujuannya tersendiri.

Solo dripper dibuat dengan sudut 40 derajat yang membuatnya berbeda dari dripper lain. Banyak yang menyangka pemilihan sudut 40 derajat diambil dari 1 putaran penuh 360 derajat yang dibagi sembilan.

Sembilan dalam berbagai kepercayaa, salah satunya China, dianggap sebagai lambang kesempurnaan. Adapun tujuan solo dripper dibuat dengan sudut 40 derajat ialah untuk menghasilkan kontak yang optimal antara air dan bubuk kopi.

2. Perpaduan chonical dan flat bottom

Solo dripper dibuat dari perpaduan desain kerucut atau conical dan flat bottom dripper. Namun memiliki perbedaan yang signifikan baik jika disamakan dengan dripper kerucut seperti V60 maupun flat bottom dripper.

Walaupun berbentuk kerucut seperti V60, solo dripper tidak runcing pada bagian bawahnya. Melainkan dibuat datar layaknya cangkir atau gelas. Bahkan lebih cocok jika dimiripkan dengan kalita.

Namun solo dripper juga berbeda dengan flat bottom dripper. Jika flat bottom dripper dilengkapi dengan tiga lubang kecil di bagian bawahnya, solo dripper punya satu lubang yang cukup besar di bagian tengahnya.

Fakta solo dripper lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

3. Aliran Ekstraksi yang Lebih Cepat

Melansir laman Mazelab, lubang besar pada bagian bawah solo dripper berpengaruh pada hasil ekstraksinya. Aliran hasil seduhan kopi bergerak dan turun lebih cepat jika dibandingkan dengan dripper lain.

Aliran yang lebih cepat ini tentu berdampak pada kopi yang dihasilkan. Seduhan kopi akan menjadi lebih cerah warnanya, serta rasa yang lebih jelas dan aftertaste yang bersih.

Dripper ini disarankan bagi penikmat kopi yang ingin seduhannya lebih ringan. Walaupun terkesan ringan namun rasanya takkan mengubah karakter alami dari kopi itu sendiri.

4. Kesimbangan Rasa

Fakta Solo Dripper yang Dipakai Sang Juara di World Brewers Cup 2025Dripper ini diandalkan untuk menghasilkan keseimbangan rasa dari ekstraksi kopi. Foto: Youtube/World Coffee Championships

Layaknya dripper lain, solo dripper tetap membutuhkan paper filter untuk menyeduhnya. Dripper ini dapat dimasukkan langsung pada server atau cangkir maupun menggunakan stand atau wadah tambahan.

Pentingnya desain dripper dalam pembuatan solo dripper ini terbukti pada rasa yang dihasilkan. Sebelumnya dikatakan bahwa hasil seduhan kopi akan mengalir lebih deras jika dibandingkan dengan dripper lain.

Tetapi intuk rasa yang dihasilkan, solo dripper akan mengeluarkan body yang lebih pekat dan rasa yang lebih kompleks. Hasil seduhannya tersebut dipengaruhi oleh kemiringan dan bukaan dari drippernya itu sendiri yang dapat mengoptimalkan seduhan kopi.

5. Digunakan George Jinyang Peng

George Jinyang Peng meraih gelar juara pada World Brewers Cup 2025 dengan total nilai 519. Adapun biji kopi yang digunakan ialah Finca Totomas dari Panama dengan varietal Gesha yang diproses natural.

Biji kopi yang digunakan oleh George diroasting dalam tiga bagian, yaitu pada 187 derajat celcius, 185 derajat celcius, dan 189 derajat celcius. Ketiga bagian roasting tersebut diambil sebanyak 5 gram dari masing-masingnya untuk menyajikan kopi dengan takaran 15 gram untuk 210 gram mineral water untuk menyeduhnya.

Tuangan berbentuk lingkaran dilakukan sebanyak tiga kali, untuk blooming dan dua kali interval. Penggunaan solo dripper dimaksudkan oleh George untuk menghasilkan ekstraksi kopi dengan kadar acidity yang lebih lembut.

Baca juga: Botol Coca-Cola Berusia 1 Abad Ditemukan Kolektor, ini Tampilannya

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads