Astronot di stasiun luar angkasa buktikan bahwa makanan mereka cukup manusiawi. Ada potret burger segar yang dibagikan dari luar angkasa.
Perjalanan ke luar angkasa tampak istimewa mengingat banyaknya pelatihan dan upaya yang harus dilakukan. Mulai dari persiapan fisik hingga perbekalan untuk mencegah kelaparan maupun kondisi yang tak diinginkan.
Namun selama ini bekal astronot yang terbayangkan oleh awam ialah berupa makanan cair. Logikanya, makanan cair yang dikemas rapat dan tinggal dikonsumsi dengan cara dihisap akan memudahkan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya para astronot baru saja membagikan foto bekal makanan mereka yang tak kalah enak dengan makanan di bumi yang tak kalah enak. Mengutip Space (1/5) sebuah foto burger baru saja dikirimkan oleh sekelompok astronot di stasiun luar angkasa.
![]() |
Johnny Kim yang telah bekerja sebagai pembuat resep bekal makanan untuk NASA melakukan terobosan baru. Ia membawa bekal makanan berupa roti, beef steak, selai keju, potatoes au gratin hingga gochujang ke luar angkasa.
Percobaannya ini untuk mendemonstrasikan bahwa makanan yang segar juga bisa dimasak di International Space Station (Stasiun Luar Angkasa). Hanya saja butuh keahlian khusus dan pengiriman bahan makanan dari bumi menuju stasiun luar angkasa.
"Jika kamu hidup di MREs, kamu pasti berusaha untuk mencoba resep-resep yang lebih kreatif. Inilah kreasi ranger burger, salah satu favoritku yang berisi: beef steak, roti gandum, pasta keju serta topping berupa potato au gratin dan gochujang untuk rasa pedasnya. Semua dikirim menggunakan SpX-32 Cargo Dragon," ungkap Kim.
Ia mengirimkan gambar berupa daging dan saus yang tengah melayang di stasiun luar angkasa. Uniknya ada cara tertentu yang dilakukan Kim untuk membuat semua komponen makanan menyatu.
![]() |
Percobaannya tersebut dilangsungkan pada stasiun luar angkasa dengan jarak orbit 418 kilometer dari bumi. Kim menempati modul yang dibuat oleh Amerika Serikat dan Rusia untuk para astronot yang dikirim guna melakukan percobaan di sana.
Diungkapkan juga bahwa modul tersebut sengaja dihadirkan dalam versi yang semakin menyerupai rumah. Ada meja makan hingga area bersantai untuk sekelompok astronot berbincang di sela-sela masa uji cobanya.
Eksperimen yang dilakukan Kim seolah membawa angin segar dan mengubah kesan makanan astronot yang selalu dianggap tak enak. Sebenarnya pada ruangan tanpa gravitasi seperti stasiun luar angkasa, tubuh juga tak terlalu maksimal menikmati makanan.
Aroma makanan hingga lidah akan kesulitan untuk merasakan makanan. Tetapi mempertimbangkan tekstur makanan yang dapat dikunyah serta menambahkan rasa pedas ke dalamnya akan membuat para astronot lebih menikmati makanannya.
(dfl/odi)