.webp)
Dari tanah Jawa Barat ada biji kopi yang dianggap sebagai mutiara hitam. Kopi yang dipanen dari Ciwidey, punya asal usul unik hingga harga jual yang selangit.
Biji kopi yang dihasilkan dari seluruh daerah punya karakternya masing-masing. Di Jawa Barat saja ada banyak jenis kopi yang dihasilkan dari tiap daerah dengan karakternya yang berbeda-beda.
Salah satunya ialah biji kopi Ciwidey. Jenis biji kopi ini tak terlalu populer dibandingkan kopi lainnya, namun punya karakter yang unik untuk dinikmati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga biji kopinya dipatok begitu tinggi. Sampai-sampai dijuluki sebagai mutiara hitam dari Jawa Barat.
Berikut ini 4 fakta biji kopi Ciwidey yang istimewa:
 Biji kopi Ciwidey tumbuh di ketinggian 1.200-1.700 mdpl. Foto: Getty Images/iStockphoto/SGAPhoto |
1. Asal Usul
Kopi Ciwidey merupakan biji kopi yang dipanen dan melalui proses pasca panen di Ciwidey, Jawa Barat. Kawasan ini sendiri tercatat memiliki ketinggian 1.200-1.700 meter di atas permukaan laut sehingga cocok untuk ditanami biji kopi Arabika.
Di salah satu kawasannya ada lahan kebun kopi yang menghasilkan biji kopi langka. Saking langkanya, kopi Ciwidey sampai disamakan oleh kopi lanang dan kopi luwak.
Tanahnya vulkanik dengan suhu dingin dan kabut tebal memberikan pengaruh yang besar pada hasil kopi. Tanaman kopi di Ciwidey ini masih dikelola secara tradisional oleh para petani lokal skala kecil yang berada di bagian lereng gunung.
2. Keterbatasan Persediaan
Bagi warga lokal, kopi Ciwidey tak hanya minuman. Tetapi bagian dari kekayaan alam sehingga kelestarian dan keasliannya masih terus terjaga oleh para petaninya.
Petani setempat yang mengolah biji kopinya masih sangat sedikit. Proses dan paanen dan seluruh tahapan pasca panennya dilakukan secara manual.
Melansir detikjabar, para petani kopi Ciwidey sendiri mengalami kesulitan. Disebut bahwa kondisi kebunnya kurang bagus dan seringkali terbentur dengan kawasan perumahan, sehingga hasil produksinya kurang maksimal.
Fakta biji kopi Ciwidey lainnya berlanjut di halaman selanjutnya.
3. Harga yang Selangit
Sementara biji kopi Ciwidey tidak didistribusikan dalam lingkup yang lebih besar. Ada beberapa jejaring kafe besar seperti Starbucks hingga Otten Coffee.
Walaupun tak terlalu terkenal di ranah pasar lokal, tetapi biji kopi ini telah banyak diketahui di pasar kopi dunia. Biji kopi Ciwidey ini dianggap sebagai kopi langka sekelas Kopi Lanang dan Kopi Luwak sehingga harganya meroket.
Melansir Otten Coffee, harga sekantung kopi Ciwidey berisi 200 gram dibanderol Rp 119.000. Sementara harga per 500 gram kopi secara umum dibanderol Rp 371.000 dan per kilogramnya biasa dipasarkan Rp 234.000 - Rp 250.000.
 Karakter rasanya sendiri cenderung lebih lembut, floral, dan sedikit asam. Foto: Getty Images/Wissawa Chamaboon |
4. Karakter Rasa
Layaknya kopi khas Jawa Barat lain, biji kopi Ciwidey secara umum memiliki karakter manis, sedikit asam buah, serta aroma floral yang khas. Namun rasa yang berkembang kembali ditentukan oleh proses pasca panen yang dilakukan setiap kelompok petani atau produsen.
Otten Coffee, misalnya, yang memiliki biji kopi Ciwidey dengan tingkat roasting light menghasilkan kopi yang lebih lembut. Seperti sentuhan rasa manis mirip jahe dan asam jawa, dengan body dan after taste yang medium.
Namun menurut beberapa roastery lainnya, ciri khas dari biji kopi Ciwidey ini ialah nutty seperti almond, sedikit herbal, serta after taste yang lebih clean dibandingkan kopi Jawa Barat lainnya. Karakternya juga bisa berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan metode penyeduhan yang digunakan.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN