Pria lulusan Manajemen S1 ini mengambil alih sebuah warung kwetiau yang nyaris bangkrut. Kini menu Ayam Cabai Garamnya jadi favorit mahasiswa BINUS.
Kawasan kampus BINUS (Universitas Bina Nusantara) Kemanggisan, Jakarta Barat dipadati dengan gerai kuliner. Salah satu yang menarik adalah warung sederhana bernama Kwetiau 79.
Sesuai dengan namanya, warung tersebut menawarkan menu Kwetiau dan Chinese food lainnya. Didi, selaku pemilik warung tersebut mengatakan bahwa warungnya sudah beroperasi selama 10 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya bukan di sini tempatnya, ada di kampus lama. Terus kita buka cabang kedua di sini, tapi sekarang cabang 1 itu tutup dan jadinya buka di sini aja, jadi kita gak ada cabang lagi," tutur Didi kepada detikFood (16/05/25).
1. Nyaris bangkrut
![]() |
Didi menceritakan bahwa awal mula mendirikan warung ini berawal dari ketidaksengajaan. Dulu, warung Kwetiau ini dimiliki oleh orang lain yang tidak ia kenal.
Kemudian, karena satu dan lain hal warung ini nyaris bangkrut dan terancam tutup selamanya. Didi pun nekat mengambil alih warung tersebut untuk diteruskan kembali.
"Waktu itu gak sengaja, kan waktu itu mau bangkrut. Terus, saya ambil aja, saya ajak orang untuk kelola warung ini jadi kayak over kontrak," ujar Didi.
2. Modal nekat bangun usaha
![]() |
Didi mengaku bahwa dirinya tidak memiliki latar belakang di dunia kuliner. Pria lulusan Manajemen S1 tersebut awalnya bekerja sebagai pegawai kantoran.
"Tapi saya memang ingin coba usaha, terus kebetulan ada yang jual warungnya, makanya saya ambil," ujar Didi.
Tak disangka, usaha warung Kwetiaunya berkembang pesat. Bahkan menjadi markas mahasiswa dan mahasiswi BINUS untuk nongkrong sambil bersantap.
Menu yang ditawarkan oleh Kwetiau 79 ada di halaman berikutnya.
3. Jual menu Chinese food
![]() |
Tak hanya Kwetiau saja, warung milik Didi ini menawarkan puluhan Chinese food lainnya. Mulai dari nasi goreng, bihun goreng, mie goreng, capcay, dan lainnya.
Menariknya lagi, semua menu tersebut ditawarkan dengan harga terjangkau. Harganya berkisar antara Rp 18.000 - Rp 30.000-an per porsi.
Menu-menu disini dimasak menggunakan resep terdahulu, tetapi ada beberapa makanan yang dirombak resepnya. Selain itu, ada juga menu baru yang merupakan kreasi Didi sendiri.
4. Bangkit berkat menu Ayam Cabai Garam
![]() |
Salah satu menu tersebut adalah Ayam Cabai Garam yang dibanderol Rp 22.000 per porsi. Ayamnya empuk di bagian dalam dan renyah di bagian luar karena dilapisi dengan adonan tepung. Rasanya perpaduan antara asin dan sensasi pedas yang menggigit.
"Menu Ayam Cabai Garam ini jadi salah satu favorit. Dulu belum ada menu ini, tapi saya yang menciptakan sendiri, banyak yang suka," lanjut Didi.
Awalnya Didi mencoba membuat Ayam Cabai Garam untuk dinikmati sendiri. Tak sangka, banyak yang menyukai masakan Didi tersebut hingga akhirnya dimasukkan ke dalam menu.
5. Kwetiau hingga nasi goreng yang smoky
![]() |
Kami mencicipi Kwetiau Goreng Spesial Ayam seharga Rp 25.000 per porsi. Harga yang terjangkau untuk porsi yang royal. Dimasak di wajan wok yang memberikan aroma dan rasa smoky.
Kwetiaunya kenyal dan rasanya cenderung manis. Dilengkapi dengan kondimen ayam suwir, telur orak-arik, sawi, dan sosis. Selain itu, juga disajikan dengan telur mata sapi sebagai topping.
Menu Nasi Goreng Oriental seharga Rp 22.000 juga tak kalah lezat. Disajikan tanpa kecap, dan disajikan dengan telur orak-arik, sosis, bakso, dan topping telur mata sapi.
Nasi gorengnya menggunakan beras pera yang teksturnya terburai. Rasanya cenderung gurih asin dan porsinya bisa dimakan hingga 2 orang.
"Paling banyak memang anak-anak kampus yang makan di sini. Dalam sehari bisa menghabiskan 150-300 porsi Nasi Goreng dan Kwetiau. Warung ini buka setiap hari mulai dari jam 08.00-19.00," tutup Didi.
(raf/odi)