Buah segar dan buah kering masih menjadi perdebatan tentang kandungan dan khasiatnya untuk tubuh. Ternyata ada ada beberapa fakta menarik antara keduanya.
Buah segar dan buah kering memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Buah kering banyak dipilih karena bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang dan tidak perlu repot dikupas maupun dibersihkan.
Sementara banyak yang menilai bahwa buah segar tetap menjadi pilihan terbaik karena mengandung nutrisi yang tidak berkurang sama sekali. Hal yang kemudian masih banyak dipertanyakan ialah, apakah khasiat keduanya berbeda?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berusaha menjawab keresahan tersebut, ada beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan. Baik buah segar dan buah kering tak bisa disamakan maupun dibedakan secara umum.
Berikut ini 5 fakta perbedaan buah segar dan buah kering:
![]() |
1. Perbedan keduanya
Baik buah kering maupun buah segar keduanya dikatakan ahli sama-sama memiliki khasiatnya masing-masing. Keduanya bahkan sudah melalui proses penelitian dari lembaga yang berwenang yaitu Dietary Guidelines for Americans 2020-2025.
Hasil pengamatan dan penelitiannya direkomendasikan untuk orang dewasa mengonsumsi setidaknya buah segar dari 50% kebutuhan buah harian. Tetapi jika mencari asupan gula dan kalorinya, buah kering tentu lebih menang.
Proses dehidrasi yang dilalui buah kering membuat kandungannya lebih tinggi dan kalorinya lebih padat. Perbandingan nyatanya pada 100 gram apel segar, kadar gulanya hanya 10 gram tetapi untuk apel kering dengan kadar yang sama jumlah gulanya mencapai 57 gram.
2. Khasiat buah kering
Dibandingkan dengan kandungan dari buah segar, buah kering memiliki beberapa keunggulan. Kandungan antioksidan pada buah jenis ini lebih tinggi dan diimbangi dengan serat yang lebih banyak.
Verywell Health mencatat khasiatnya datang dari komponen polifenol seperti fenolat, flavonoid, karotenoid, dan fitoestrogen. Konsumsi buah kering yang membuat banyak orang memakannya lebih banyak juga dinilai lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi harian.
Di samping keunggulannya yang lebih tahan lama untuk disimpan, buah kering lebih disarankan untuk mencegah diabetes. Kandungan serat larut pada buah kering akan membuat kadar gulanya diserap perlahan oleh tubuh sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Perbedaan antara buah segar dan buah kering lainnya berlanjut di halaman berikutnya.
3. Khasiat buah segar
Keunggulan yang paling mudah terlihat dari buah segar ialah kandungan airnya yang jelas lebih tinggi. Melansir Eating Well, hampir semua buah segar setidaknya memiliki kandungan air hingga 80% dari total beratnya.
Buah segar juga memiliki kandungan kalori dan gula yang lebih rendah. Artinya mengonsumsi buah segar dengan porsi yang lebih banyak masih diperbolehkan tanpa harus khawatir dengan asupan kalori dan gulanya.
Buah segar yang tidak melalui proses apapun atau dikonsumsi dalam bentuk alaminya juga dianggap lebih sehat. Berbeda dengan buah kering, buah segar tidak mengandung gula tambahan atau bahan pengawet untuk penyimpanan yang panjang.
4. Kekurangan buah kering
![]() |
Walaupun tetap tergolong makanan sehat, buah kering memiliki kekurangan sebagaimana ditemukan ahli. Verywell Health mengungkapkan bahwa konsumsi buah kering disarankan untuk pencegahan diabetes tetapi tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes.
Kandungan gula yang tinggi dikhawatirkan akan tetap membuat lonjakan gula darah pada orang yang sudah menderita diabetes. Selain itu kalorinya yang padat membuat jenis buah ini tak cocok untuk dikonsumsi pelaku diet.
Kekhawatiran konsumsi buah kering berlebihan akan membuat lonjakan berat badan menjadi sulit dikendalikan. Begitu pula dengan kandungan sulfat dari proses pengeringan dan pengawetan yang memungkainkan membuat konsumen alergi terhadap pewarna atau perisanya.
5. Aturan konsumsinya
Buah segar dan buah kering memiliki aturan konsumsi yang berbeda jika ingin khasiat maksimal dengan risiko yang minimal. Melansir Healthline, konsumsi buah segar disarankan dilakukan setidaknya dua kali sehari.
Jumlah takaran total yang direkomendasikan ialah sekitar 200-250 gram, atau per waktu makan mengonsumsi buah sebesar bola tenis. Sementara Times of India punya catatan yang berbeda untuk mengonsumsi buah kering.
Dalam sehari, buah kering tak boleh dikonsumsi berlebihan dan dibatasi hanya 28 gram saja. Bentuknya yang lebih kecil dan ringan, jika disamakan dengan berat buah besar akan memberikan asupan kalori dan gula yang berlebihan.
Baca juga: Kacau! Jepang Alami Kelangkaan Matcha, Produsen Bingung
(dfl/odi)