Pemilik restoran ramen ini tawarkan Rp 11 juta bagi siapapun yang bisa memburu pengunjung yang sudah memberikan review buruk di restorannya.
Sebagai pelaku usaha kuliner, ketika mendapat ulasan buruk dari pelanggan pasti merasa kesal. Hal tersebut sebenarnya bisa dijadikan masukan agar restorannya lebih berkembang.
Namun, tak sedikit juga restoran yang tak terima ketika mendapat ulasan buruk, sehingga berakhir mengancam pelanggan. Seperti yang dilakukan oleh restoran ramen ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran tersebut bernama Toyojiro yang berlokasi di Tokyo. Belakangan ini, Toyojiro menjadi sorotan karena merasa tak terima ketika mendapat ulasan buruk dari pelanggan.
![]() |
Melalui Instagram, pemilik restoran ramen tersebut mengumumkan sayembara. Bagi siapapun yang bisa melacak pelanggan yang memberi ulasan buruk, maka akan diberi imbalan.
Dikutip dari New York Post (22/02/25) imbalan tersebut berupa uang tunai senilai Rp 11 juta. Tawaran tersebut langsung memicu kontroversi besar.
Pasalnya, pemilik restoran juga memberikan komentar ekstrem dengan mengatakan bahwa pelanggan yang sudah memberi ulasan buruk harus kembali ke restoran dan mengubah ulasan mereka.
Pelanggan itu dipaksa untuk memberikan ulasan positif. Jika tidak dilakukan, maka akan ada konsekuensi serius yang akan diterima oleh pelanggan tersebut.
![]() |
"Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah kembali, makan lagi, dan menulis ulasan yang bagus dengan foto. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak akan memaafkan jika tidak, maka keselamatan keluarganya terancam," bunyi unggahan pemilik restoran.
Tak hanya itu, bahkan pemilik restoran juga mengancam akan membunuh pelanggan yang sudah memberikan ulasan buruk tersebut. Unggahan itu langsung menuai kritik tajam.
Banyak netizen yang mengecam restoran ramen tersebut karena bersikap agresif. Unggahan tersebut pun langsung dihapus oleh pemilik restoran dan mengatakan:
"Kami berusaha untuk tidak bersikap seperti ini. Tapi anda harus tahu kami menjalani bisnis dari awal, jadi jika anda menghalangi kami, maka kami akan menghalangi anda," tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, pemilik restoran itu mengakui bahwa unggahannya tersebut menuai pro dan kontra. Ia pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas sikapnya yang agresif.
"Saya minta maaf dan saya akan berefleksi diri untuk bisa bergerak maju di bisnis saya, terima kasih," tulis pemilik restoran dalam unggahan di Instagram.
Menanggapi hal tersebut, banyak netizen yang memberi komentar buruk untuk restoran ramen tersebut. Fenomena ulasan restoran pun menjadi perbincangan hangat di media sosial.
"Bayangkan, kamu meninggalkan ulasan buruk dan tiba-tiba kamu jadi korban pengancaman, ini sudah gak beres," tulis netizen.
"Menjadi pemilik usaha kecil memang sulit, dan ulasan negatif itu dapat menyabotase semuanya. Kalau boleh saran, cukup minta maaf dan jadikan ulasan sebagai masukan," tulis netizen lainnya.
(raf/odi)