Biji kopi yang tidak segar bisa menurunkan kualitas cita rasa hasil seduhan ya. Karenanya, kenali tiga ciri biji kopi basi dan cara benar menyimpannya.
Kopi sedang memberikan perbedaan pada cita rasa dan aromanya. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka meminum kopi dari biji yang sudah basi setiap hari.
Kunci untuk mendapat secangkir kopi yang kaya dan beraroma, jelas dimulai dengan kualitas biji kopi masih segar atau tidak. Jika tak segar, bisa-bisa aromanya apek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biji kopi sendiri memiliki batas kesegaran dan daya simpan yang terbatas. Biji kopi yang tidak segar dapat dikenal dengan 3 ciri.
Dikutip dari Bevarabia (09/02/25) berikut ciri kopi yang sudah basi:
1. Tidak ada aroma khasnya
![]() |
Kopi memiliki kandungan minyak esensialnya sendiri yang membuat kopi punya aroma khas. Aroma kopi yang khas hanya bisa terbentuk secara alami selama masa penanaman.
Biasanya aromanya kuat dengan beberapa karakteristik, seperti nutty, chocolaty, floral, dan manis. Namun, jika aroma khas itu tak tercium, maka artinya biji kopi sudah basi.
Biji kopi yang basi, minyak esensiialnya tidak akan keluar atau bahkan hilang. Itu karena kandungan minyak esensialnya menguap dan teroksidasi.
2. Rasanya hambar
Sejatinya kopi memiliki rasa yang kompleks secara alami. Namun, jika biji kop yang digunakan sudah basi, maka rasanya hambar atau bahkan cenderung sangat asam.
Hilangnya kandungan minyak esensial pada kopi juga bisa jadi pemicu rasa kopi menjadi hambar. Semakin lama kopi disimpan, maka semakin hilang minyak esensial di dalamnya.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu menggunakan biji kopi dengan tenggang waktu 2-4 minggu setelah disangrai. Jika melebihi masa waktu itu, maka bisa mengurangi rasa khasnya.
Ciri biji kopi yang sudah tidak segar ada di halaman selanjutnya.
Simak Video "Pengusaha Kafe Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Biji Kopi"
[Gambas:Video 20detik]