Apa Boleh Muslim Makan Cokelat Hadiah Valentine? Ini Kata Ulama

Apa Boleh Muslim Makan Cokelat Hadiah Valentine? Ini Kata Ulama

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 14 Feb 2025 11:30 WIB
Apa Boleh Muslim Makan Cokelat Hadiah Valentine? Ini Kata Ulama
Foto: Getty Images/whitebalance.oatt
Jakarta -

Masih menuai perdebatan, bolehkan umat Muslim menerima hadiah dan merayakan valentine? Mengutip penjelasan para ulama, begini hukum menikmati makanan hadiah valentine.

Tanggal 14 Februari dikenal sebagai perayaan hari kasing sayang atau Valentine. Konon di hari ini pasangan kekasih akan berlomba-lomba menunjukkan rasa cintanya kepada pasangan.

Baik melalui hadiah seperti bunga yang cantik maupun cokelat yang manis dan hadiah-hadiah lain yang disukai pasangannya. Namun jika menarik panjang benang merahnya, perayaan Valentine yang dilakukan sejak 78 Masehi tersebut tak ayalnya sebuah festival berbau seks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya penganut Muslim, hal seperti ini masih menjadi perdebatan. Lantas apakah ketika seorang Muslim menerima hadiah berupa cokelat atau makanan saat Valentine hukumnya boleh dikonsumsi?

Apa Boleh Muslim Makan Cokelat Hadiah Valentine? Ini Kata UlamaMaraknya perayaan Valentine dengan memberikan hadiah berupa cokelat atau makanan digandrungi banyak orang, termasuk sebagian orang Muslim. Foto: Getty Images/whitebalance.oatt

Melansir situs Islamqa.org, hukum mengonsumsi makanan yang identik dengan Valentine tak hanya bisa dilihat sebagai bentuk menerima hadiah. Namun banyak juga supermarket atau restoran yang menawarkan promosi makanan lebih murah dengan embel-embel perayaan Valentine.

ADVERTISEMENT

Buya Yahya, selaku pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon juga angkat suara terkait hal serupa. Beliau menyebutkan bahwa merayakan Valentine secara harfiah bukanlah budaya yang boleh diikuti orang Muslim.

Mengagungkan dan ikut merayakan perayaan yang bukan syariat Islam adalah kebatilan yang harus dihindari. Namun pandangan lain diberikan ketika berbicara tentang menerima hadiah atau kiriman makanan saat Valentine.

Sebelum menerima makanan, Muslim wajib memastikan kehalalannya. Baik dari bahan yang digunakan di dalam makanan tersebut sampai logo sertifikasi halal untuk benar-benar memastikan hadiah tersebut layak dikonsumsi Muslim dan bukan makanan yang haram.

Apa Boleh Muslim Makan Cokelat Hadiah Valentine? Ini Kata UlamaUlama berpendapat selagi tujuannya bukan untuk mensyiarkan ajaran Valentine makanan yang diterima halal untuk dikonsumsi. Foto: Getty Images/whitebalance.oatt

Baik Buya Yahya maupun Islamqa.org sama-sama berpendapat menerima cokelat atau hadiah makanan saat Valentine hukumnya boleh dinikmati Muslim. Begitu pula dengan memanfaatkan promosi makanan yang murah meriah baik di supermarket maupun di beberapa restoran.

Namun penekanannya terdapat para niat dan tujuan awal. Jika berniat untuk merayakan Valentine, dengan jelas, hal tersebut dilarang untuk dilakukan Muslim.

Menikmati makanan yang diberikan sebagai hadiah atau memanfaatkan promosi untuk mendapatkan makanan lebih murah dengan mengesampingkan perayaan Valentine maka dinyatakan halal. Hal ini sejalan dengan hukum seorang Muslim yang menerima makanan saat perayaan hari besar agama lain.

Ketika ada tetangga atau orang terdekat yang merayakan Natal, Paskah, atau Imlek, orang Muslim boleh menerima kiriman hampers atau makanan yang dibagikan. Hanya saja dilarang keras untuk menganggapnya sebagai sebuah perayaan karena terhitung sebagai andil dalam menyiarkan ajaran agama tersebut.

Wallahualam bissawab.




(dfl/adr)

Hide Ads