Bikin telur rebus terlihat simpel karena tinggal memasak telur dalam air mendidih selama beberapa menit. Namun peneliti mengungkap teknik dan waktu pasti untuk menghasilkan telur rebus sempurna. Ini kata mereka!
Telur rebus merupakan panganan yang mudah dibuat dan menawarkan nutrisi tinggi. Dalam sebutir telur ayam rebus berukuran besar terkandung sekitar 7 gram protein dan 75 kalori.
Menyantapnya tak hanya enak, tapi juga efektif bikin berenergi dan kenyang seharian. Dalam membuatnya, setiap orang punya preferensi sendiri. Ada yang suka telur rebus matang sempurna antara putih dan kuningnya, tapi ada juga yang suka kuningnya agak cair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasak telur rebus ada triknya, tapi kalau mau menghasilkan rasa, tekstur, serta nutrisi sempurna, bisa coba cara peneliti Italia ini. Mengutip National Post (11/2/2025), hasil penelitian mereka dipublikasikan dalam jurnal Communications Engineering.
Peneliti mengungkap telur rebus sempurna dihasilkan dalam suhu berbeda antara putih dan kuningnya. Kuningnya mencapai 65 derajat Celsius, sementara putihnya 85 derajat Celsius.
![]() |
Peneliti bilang mengatakan metode standar untuk merebus telur hingga matang pada suhu 100 derajat Celsius terlalu berlebihan untuk kuning telur, karena akan membuatnya benar-benar matang.
Sementara itu, menggunakan metode sous vide untuk merebus telur dalam air panas selama 1 jam pada suhu antara 60 dan 70 derajat Celsius tidak akan cukup karena putih telurnya masih belum matang.
Penulis studi Pellegrino Musto, seorang ahli polimer di National Research Council of Italy, dan rekan-rekannya mempelajari fisika di balik proses merebus telur. Mereka merancang metode merebus berkala. Jadi telur tidak direbus dalam sekali waktu.
Pertama, mereka mensimulasikan proses tersebut menggunakan perangkat lunak dinamika fluida. Peneliti kemudian menerapkan teori mereka ke telur ayam segar yang dibeli dari supermarket Naples dan pemanas, panci, serta termometer makanan.
Para peneliti membandingkan perebusan telur dengan metode hard-boiled (12 menit dalam air mendidih), perebusan lunak alias soft-boiled (enam menit dalam air mendidih), dan sous vide (satu jam dalam bak air bersuhu 65 derajat Celsius).
Juga perebusan berkala, yang melibatkan perebusan dalam air mendidih (100 derajat Celsius) secara bergantian selama 2 menit dan air hangat (30 derajat Celsius) selama 2 menit, sebanyak delapan kali. Jadi total waktu pemasakan adalah 32 menit!
![]() |
Setelahnya, peneliti menguji telur yang dimasak dengan 3 metode berbeda tersebut untuk tahu warna, konsistensi, rasa, tekstur, sifat kimia, hingga profil nutrisinya.
Ternyata selain teksturnya yang lebih unggul, kuning telur yang dimasak dengan metode rebus berkala mengandung lebih banyak polifenol. Polifenol merupakan senyawa dengan sifat antioksidan yang menurut penelitian memiliki banyak manfaat sehat.
Peneliti pun menyimpulkan, "Analisis warna, tekstur, dan konsistensi semua produk telur hanyalah bukti akhir dari percobaan memasak berhasil yang dapat menginspirasi resep-resep baru yang menarik."
Mereka juga mengatakan penelitian ini membuktikan bagaimana pengetahuan tentang sains di balik masalah-masalah sederhana dapat meningkatkan, bahkan bagian-bagian terkecil dari kehidupan manusia sehari-hari, seperti tindakan sederhana makan telur.
(adr/odi)