Soba dan udon merupakan mie populer di Jepang. Dua jenis mie ini sama lembut mulur tetapi diracik dari bahan berbeda dan punya sejarah unik.
Kuliner Jepang banyak yang menyajikan hidangan mie. Tak hanya ramen, tapi ada soba dan udon yang juga populer di Jepang.
Sajian soba dan udon ini merupakan sajian mie yang diberi kuah dan topping. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan berdasarkan bahan baku hingga sejarah yang membuat sajian soba dan udon ini unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari JW Web Magazine, berikut perbedaan antara soba dan udon:
1. Bahan baku
![]() |
Soba merupakan mie Jepang yang terbuat dari campuran tepung buckwheat (30 persen), tepung terigu (70 persen), dan air. Jenis mie satu ini dianggap lebih sehat, karena penggunaan tepung buckwheat.
Satu porsi soba (114 gram) mengandung sekitar 296 kalori. Kandungan kalorinya lebih rendah dibandingkan ramen dan pasta. Soba juga disebut kaya antioksidan dan vitamin B1 dan B2.
Sedangkan, udon menggunakan jenis mie yang berbeda dengan soba. Mie ini terbuat dari tepung terigu yang dicampurkan air dan garam. Mie udon ini warnanya putih lebih tebal dibandingkan soba. Teksturnya lebih kenyal mulur.
Satu porsi udon (114 gram) mengandung 260 kalori, jumlahnya lebih sedikit dari soba. Udon biasanya disajikan berkuah kaldu bening yang dipadukan dengan aneka topping lezat.
2. Sejarah soba dan udon
![]() |
Asal-usul dari soba dan udon juga berbeda. Mengulik sejarahnya, bahan baku soba yaitu buckwheat (gandum kuda) sudah ditanam dan dipanen sejak era Jomon (10.000 SM) di Jepang.
Sejarah hadirnya soba juga disebutkan ada sejak era Heian (abad ke-8 hingga ke-12). Sedangkan udon asal-usulnya tak begitu jelas. Namun, diyakini udon berasal dari China selama era Kamakura sekitar abad ke-12 hingga awal abad ke-14).
3. Cara menikmatinya
Cara penyajian soba dan udon juga berbeda, begitu juga dengan cara menikmatinya. Keduanya juga disuguhkan dengan kuah kaldu yang bening atau saus cocolan bernama tsuyu.
Udon cenderung menyerap air lebih banyak, oleh karenanya tsuyu yang disajikan berbumbu lebih ringan. Udon sendiri tidak memiliki rasa yang begitu kuat, jadi tak perlu membuat tsuyu terlalu pekat.
Sedangkan, soba memiliki rasa khas dan tidak menyerap banyak cairan. Karena itu, tsuyu yang disajikan biasanya lebih pekat dan rasanya kuat.
Namun, soba dan udon bisa disajikan dengan aneka topping yang mirip. Beberapa restoran ada yang menyajikan soba dan udon menggunakan topping fish cake (kamaboko), tempura udang, irisan daging sapi, daun bawang, dan lainnya.
Soba bisa disajikan dingin kadang dengan tambahan es batu pada musim panas dan disajikan panas pada musim dingin. Sementara udon hanya disajikan panas saja. Tak pernah disajikan dingin.
(yms/odi)